Liputan6.com, Jakarta - Michael Schumacher merupakan legenda dunia otomotif. Dia sudah tujuh kali keluar sebagai juara dunia Formula One atau F1.
Dia dianggap sebagai pembalap F1 terbesar sepanjang masa oleh banyak pengamat olahraga karena memegang jumlah tertinggi kejuaraan dunia, lap tercepat, pole position, dan sebagian besar kemenangan diraih dalam tiap musim (13).
Baca Juga
Statistiknya luar biasa. Mengutip History, Schumacher mendominasi balap F1 dari tahun 1994 sampai 2004 dan dikaitkan dengan meningkatnya kepopuleran F1, terutama di negaranya, Jerman.
Advertisement
Michael Schumacher lahir pada tanggal 3 Januari 1969 di Hürth, Rhine-Westphalia Utara. Ayahnya, Rolf Schumacher, berprofesi sebagai tukang batu.
Saat Schumacher berusia empat tahun, ayahnya menambahkan mesin sepeda motor kecil ke kart pedalnya. Mengetahui hal itu, Schumacher girang bukan kepalang. Ia langsung menjajal sepeda "baru" buatan ayahnya dengan berkeliling di kompleks rumahnya. Ia mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi.
Melihat bahwa Schumacher tidak takut kebut-kebutan, sang ayah membawanya untuk bergabung di klub gokart setempat pada usia enam tahun. Dia menjadi anggota termuda dan mulai mengendalikan kecepatannya saat berkendara.
Pada usia 12 tahun, Schumacher mendapatkan Kart License-nya dan tahun berikutnya ia memenangkan German Junior Kart Championship serta kejuaraan kart di Eropa. Mimpi menjadi nyata, pada tahun 1987, ia juga menjuarai balap kart se-Eropa dan Jerman.
Pada tahun 1990, Schumacher kembali terjun ke lapangan balap. Kali ini lebih serius, yaitu German Formula 3 Series. Di ajang balap itu, ia menang. Ia juga ikut berpartisipasi dalam World Sportscar Championship pada tahun yang sama.
Bayangkan saja, di usianya yang masih terbilang muda kala itu, yaitu 22 tahun, Schumacher sudah mampu mengkoleksi banyak piala kemenangan. Hal inilah yang membawanya untuk bergabung bersama tim Jordan-Ford untuk mengikuti balap di Grand Prix Belgia tahun 1991.
Meski dalam balapan tersebut ia berhasil masuk dalam posisi ketujuh, namun sayang, ia hanya bisa berkutat sampai lap pertama karena masalah kopling mobilnya.
Tapi dari musibah itu, banyak yang terkesan dengan pengetahuan teknisnya dan kecepatannya beradaptasi dengan sirkuit.
Â
Pensiun Dini
Keluar dari Jordan-Ford, Schumacher langsung diajak bergabung dengan tim Benetton-Ford untuk balapan berikutnya. Pada balapan keduanya dengan tim baru, Schumacher mampu melampaui ekspektasi. Ia berada di posisi kelima.
Pada tahun 1992, ia mencicipi kemenangan pertamanya di Grand Prix Belgia meski baru menempati posisi ketiga. Pada tahun 1993, ia berada di urutan keempat dalam kejuaraan keseluruhan. Tahun 1994, Schumacher menyabet Driver's Championship pertamanya pada usia 25 tahun.
Dia berhasil memenangkan 8 dari 14 balapan dan mengalahkan runner-up Damon Hill dengan selisih satu poin. Schumacher mempertahankan gelarnya pada 1995 dengan mengalahkan runner-up Damon Hill dengan selisih mengesankan, yaitu 33 poin.
Pada tahun 1996, Schumacher memutuskan untuk bergabung dengan Ferrari. Terakhir kali Ferrari memenangkan kejuaraan adalah saat Constructor’s Team Championships tahun 1979, oleh karenanya mereka mencari pembalap hebat yang bisa membawa tim mereka kembali ke puncak.
Lagi-lagi, Schumacher benar-benar membawa keberuntungan. Ia membantu Ferrari finis di urutan kedua dalam Constructor's Championship. Tapi Schumacher hanya bisa memenangkan 3 dari 16 balapan.
Karir Schumacher tak selamanya mulus. Pada tahun 1997, ia didiskualifikasi dari Driver's Championship karena kepergok tidak sportif. Juri mendapati ia mencoba memprovokasi kecelakaan untuk pesaing utamanya yang menyalipnya dalam ajang tersebut.
Setelah menjajal bergabung dengan tim balap Benetton dari tahun 1992 hingga 1995, kemudian Ferrari dari tahun 1996 hingga 2006, Schumacher akhirnya mengundurkan diri dari balapan F1 pada usia 37 tahun setelah mengikuti ajang balap Brazilian Grand Prix pada tahun 2006.
Michael Schumacher, mengalami kecelakaan saat bermain ski di Prancis pada 29 Desember 2013. Sejak saat itu ia tak kunjung pulih.
Advertisement