Sukses

Pria di India Ini Diculik, Ditodong Pistol, lalu Dipaksa Menikah

Seorang pria tajir diculik dengan todongan pistol di kepalanya. Ia lalu dipaksa menikahi seorang perempuan yang tak dikenalnya.

Liputan6.com, Bihar - Seorang pria di Bihar, India timur melapor ke polisi karena mengaku diculik, diancam, dan dipaksa untuk menikahi seorang wanita yang sama sekali tak dikenalnya.

Pria bernama Vinod Kumar tersebut diculik saat menghadiri pernikahan temannya di Nalanda, sebuah distrik tetangga dari Patna di timur laut Bihar.

Saat kejadian, sebulah pistol ditodongkan ke arah Kumar. Gerombolan penculik itu mengancam membunuhnya apabila ia mencoba melawan.

Kumar dibawa ke sebuah rumah yang letaknya tak jauh dengan acara pernikahan temannya, di distrik Mokama Bihar. Di rumah itu, Kumar disuruh untuk berlutut. Tiba-tiba ia dipaksa menikahi seorang perempuan yang tak pernah ia ketahui asal-usulnya.

Mengetahui motif penculikan tersebut, Kumar terkejut bukan main. Ia bahkan sampai menangis terisak. Meski demikian, prosesi pernikahan tetap dilanjutkan oleh keluarga sang mempelai wanita.

Sebuah video yang diunggah ke situs berbagi video memperlihatkan Kumar yang menangis enggan menjalankan upacara pernikahan tersebut.

Tetapi seorang wanita yang mengenakan sari (pakaian khas wanita India) menegaskan padanya, ""Kami hanya melangsungkan pernikahanmu saja, tidak menggantungmu. Jadi diamlah!"

Berdasarkan keterangan dari Newsweek, Jumat (5/1/2018), kakak laki-laki Vinod Kumar, Sanjay Kumar, mengatakan adiknya tidak pulang ke rumah sejak menghadiri pernikahan temannya itu.

Saat itu, Sanjay menerima telepon dari nomor asing. Penelepon memberitahu tentang pernikahan paksa adiknya, yang juga dikenal sebagai pakadua vivah.

Dia segera menghubungi polisi setelah telepon itu ditutup. Vinod Kumar akhirnya dibebaskan dari desa itu, di mana dia ditahan setelah pernikahan paksa selesai dijalankan. Pihak berwenang Bihar kini sedang menyelidiki kasus penculikan pria berusia 29 tahun tersebut.

"Kami melakukan investigasi berdasarkan keluhan yang diajukan oleh keluarga Vinod Kumar. Setelah penyelidikan selesai, kami segera bertindak," kata pejabat senior kepolisian Manu Maharaj.

2 dari 2 halaman

Lumrah Terjadi

Menurut media lokal, Vinod Kumar, seorang insinyur di Bokaro Steel Plant -- sebuah perusahaan bergengsi milik pemerintah [India](/3216854 "") -- diculik oleh keluarga mempelai wanita setelah keduanya hadir di sebuah acara pernikahan yang sama.

Praktek penculikan pria yang memaksa mereka untuk menikah biasa terjadi di tempat-tempat seperti Bihar Barat dan Uttar Pradesh timur. Kumar mengatakan bahwa penculikan itu tidak direkayasa karena pada akhirnya dia tidak mendapat restu dari orang tuanya.

"Mereka (keluarga gadis itu) berkenalan denganku saat pernikahan dan memintaku untuk keluar, mencari udara segar katanya. Mereka lalu menculik dan membawaku ke sebuah rumah di mana saya dipaksa menaruh vermillion di rambut seorang gadis. Saya belum pernah melihatnya dan saya tidak tahu siapa dia," ungkap Kumar.

Insiden 'kawin paksa' sangat umum terjadi di Bihar. Menurut sebuah laporan resmi, sebanyak 2.877 insiden penculikan untuk perkawinan dilaporkan terjadi pada tahun 2016, 3.000 insiden pada tahun 2015, 2.533 pada tahun 2014 dan 2.922 pada tahun 2013.

Distrik-distrik yang terkenal dengan perkawinan tersebut yaitu Begusarai, Patna, Lakhisarai, Munger, Jehanabad, Gaya, Nawada, Sheikhpura, dan Arwal.

Tradisi pernikahan paksa di Negeri Taj Mahal ini biasanya dilakukan oleh keluarga miskin yang tidak mampu membeli emas kawin, barang berupa uang atau benda-benda berharga lainnya yang diserahkan dari calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita.

Menurut laporan kepolisian, lebih dari 3.000 pria diculik pada tahun 2016. Mereka dipaksa untuk menikahi perempuan yang tak dikenalnya di bawah todongan senjata.

India juga memiliki jumlah pengantin wanita tertinggi di dunia. Tahun 2016, 18 persen anak perempuan menikah pada usia 15 tahun, menurut laporan girlsnotbrides.org. Sedangkan 47% anak perempuan pada usia 18 tahun sudah menikah di India.