Liputan6.com, Berlin - Pada 1889, seorang seniman Jerman bernama Franz Ritter von Stuck membuat sebuah lukisan yang terinspirasi mitos rakyat Eropa, The Wild Hunt
Lukisan yang diberi judul Die Wilde Jagd itu menggambarkan para pemburu gaib atau para mayat hidup yang mencari mangsa di hutan, ladang, dan rawa-rawa.
Seperti dikutip dari situs The Vintage News, konon, Wild Hunt dianggap sebagai pertanda bencana seperti perang wabah, atau bencana lainnya. Mereka yang menyaksikan para pemburu dari alam gaib tersebut juga, menurut mitos, akan menemui ajal atau diculik ke dunia lain.
Advertisement
Baca Juga
Ahli etnologi kontemporer percaya bahwa asal mula mitos tersebut berasal dari tradisi pagan Jerman, yang kemudian menyebar ke negara-negara sekitarnya dan akhirnya melintasi Eropa.
Wotan atau Odin, dewa perang, angin, dan orang mati dalam kepercayaan pagan Jerman menjadi tokoh utama dalam mitos itu.Â
Namun, tradisi beberapa negara menggantikan Wotan dengan tokoh sejarah atau mitologis lainnya. Misalnya, cerita rakyat Prancis menggantinya dengan Raja Arthur dari Brittany sebagai penunggang kuda. Atau tradisi Welsh menggambarkan Gwyn ap Nudd, dewa dari dunia bawah.
Meskipun eksistensi Wild Hunt telah ada selama berabad-abad, cerita tersebut baru populer di kalangan seniman dan penulis di paruh pertama Abad ke-19, setelah sejarawan Jerman yang terkenal Jacob Grimm memasukkannya ke dalam bukunya Deutsche Mithologie.
Buku tersebut merupakan ringkasan lengkap dari tradisi cerita rakyat Jerman. Sejak saat itu, banyak pelukis menggunakan Wild Hunt sebagai inspirasi untuk beberapa karya mereka.
Salah satunya adalah karya Franz Ritter Von Stuck. Lukisannya, Wilde Jagd kemudian menjadi kontroversi sejak akhir tahun 1930-an.
Lukisan itu dianggap meramalkan hal membawa dampak mengerikan bagi dunia: kebangkitan Adolf Hitler dan Nazi di Jerman.
Sosok Mirip Hitler
Franz Stuck adalah seorang pelukis, pemahat, dan arsitek simbolis asal Jerman. Ia turut mendirikan gerakan Munich Secession -- kelompok seniman yang menggebrak aturan konservatif dalam seni.
Stuck menjadi salah satu seniman Jerman paling berpengaruh pada Abad ke-19 dan awal Abad ke-20.
Dia mendapatkan sebagian besar inspirasi karyanya dari mitologi. Lukisan-lukisannya dibuat gelap dan suram.
Stuck melukis The Wild Hunt pada tahun 1889. Lukisan tersebut menggambarkan sosok Wotan yang sadis, siap menghunus pedang saat mengendarai kuda hitam.
Wotan dikelilingi oleh sosok spektral mengerikan yang seakan bersedia menyerang.
Saat baru dilukis, Die Wilde Jagd diterima positif oleh para kritikus dan pecinta seni.
Namun, pada akhir 1930-an, orang kemudian menyadari, figur yang ada di dalam lukisannya sangat mirip dengan Adolf Hitler.
Menariknya lagi, Stuck menyelesaikan lukisannya pada 1898, bersamaan dengan tahun lahir Adolf Hitler.
Spekulasi pun berseliweran, bahwa sang pelukis telah meramalkan terjadinya malapetaka dalam bentuk Hitler dan Nazi.
Selanjutnya, pada tahun 1936, Karl Gustav Jung, psikoanalis terkenal dan mantan murid Sigmund Freud, menyatakan bahwa sosok Wotan dalam lukisan Stuck bangkit dan menjelma jadi sosok Adolf Hitler.
Wajar saja, banyak orang langsung mengira lukisan Stuck sebagai ramalan malapetaka.
Advertisement
Menginspirasi Hitler
Soal benar atau tidaknya lukisan Die Wilde Jagd karya Franz Ritter von Stuck meramalkan malapetakan, tak pernah terbukti secara ilmiah.
Namun, lukisan tersebut sumber inspirasi bagi Hitler, yang menyukai karya Stuck sejak kecil.
Die Wilde Jagd menjadi lukisan favoritnya pada usia 13 dan dijadikan sumnber inspirasinya, bahkan ketika Hitler dikenal sebagai sang fuhrer.
Hitler bahkan mendapatkan lukisan yang asli dan menyimpannya di galeri pribadinya.
Banyak sejarawan mengklaim bahwa Hitler meniru penampilan dan sikap Wotan, karakter yang digambarkan Stuck dalam lukisannya.
Adolf Hitler diduga menyukai cara berpakaian dan sisiran rambut Wotan, dewa perang, sesuai representasi artistik Stuck.
Lukisan Stuck diciptakan sebagai karya seni, lukisan itu tidak dimaksudkan untuk berafiliasi dengan ideologi jahat yang berusaha mendominasi di dunia. Namun, warisan seninya selamanya dirusak oleh kenyataan bahwa hal itu mengilhami Hitler sepanjang hidupnya.