Sukses

Arab Saudi Izinkan Perempuan Bekerja di Bandara

Tugasnya sederhana, yaitu mengoperasikan meja check-in bandara lokal Arab Saudi. Sebelumnya, mereka juga akan mendapatkan pelatihan khusus.

Liputan6.com, Jeddah - Saudi Ground Services Co. (SGS) mengumumkan niatnya untuk mempekerjakan perempuan di bandara-bandara Arab Saudi.

Perusahaan penyedia layanan penanganan lapangan di berbagai bandara komersial itu menyatakan, mereka yang tertarik bekerja di bandara akan mengikuti program pelatihan pada bulan Februari.

Tugasnya sederhana, yaitu mengoperasikan meja check-in bandara.

"Mereka akan didaftarkan dalam program pelatihan intensif. Program ini mencakup kursus pelatihan teknis seperti layanan penumpang, prosedur check-in, keselamatan, keamanan, dan kemampuan dasar seperti berkomunikasi, keterampilan layanan pelanggan dan manajemen waktu," tutur Direktur SGS Bassam al-Bokhari, dilansir Al Araby, Sabtu (6/1/2018).

Dia menambahkan, perusahaan telah menerima 10.000 aplikasi online untuk program tersebut.

"Program pelatihan tersebut merupakan inisiatif bersama dengan Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Development Fund) serta Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial (Ministry of Labour and Social Development)," imbuh Bassam.

Desember 2017, SGS menyelenggarakan sebuah forum pelatihan pascasarjana untuk pria dan wanita muda, yang diberi nama "Your Way to the Future", guna merekrut lulusan baru untuk bekerja di bidang pelayanan di King Abdul Aziz International Airport, Jeddah, Arab Saudi.

CEO SGS, Omar Najjar, menekankan dukungan perusahaannya terhadap inisiatif pemerintah Arab Saudi yang memberdayakan perempuan.

Langkah untuk melibatkan perempuan di tengah-tengah masyarakat hadir sebagai bagian dari "Vision 2030" yang diinisiasikan Pangeran Mohammed bin Salman untuk memodernisasi kerajaan dan mendiversifikasi ekonominya dari minyak.

2 dari 2 halaman

Tak Cuma Mobil, Saudi Akan Izinkan Wanita Naik Sepeda Motor

Perempuan Arab Saudi kini makin banyak memiliki kesempatan berkendaraan. Mereka akan diperbolehkan untuk mengendarai sepeda motor bahkan truk.

Hal itu dikatakan oleh pejabat pada tiga bulan setelah kerajaan mengumumkan keputusan bersejarah yang mengakhiri pelarangan perempuan mengendarai mobil.

Pada September lalu, Raja Salman mengeluarkan dekrit yang mengatakan wanita Saudi boleh mengendarai mobil pada Juni 2018 mendatang.

Ini adalah bagian dari reformasi ambisius kerajaan yang selama ini konservatif. Demikian seperti dimuat India Times.

Direktorat Jenderal Lalu Lintas Saudi memberikan rincian peraturan baru yang akan mengikuti pencabutan larangan tersebut di kantor berita negara, Saudi Press Agency.

"Ya, kami akan memberi wewenang kepada perempuan untuk mengendarai sepeda motor dan juga truk," kata lembaga itu seraya menambahkan bahwa keputusan kerajaan tersebut juga menetapkan bahwa undang-undang mengemudi akan "sama" untuk pria dan wanita.

Tidak akan ada nomor pelat khusus untuk mobil buatan wanita, katanya.

Akan tetapi, wanita Arab Saudi yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas atau yang melakukan pelanggaran lalu lintas akan ditangani di pusat khusus yang akan didirikan dan dikelola oleh perempuan.

Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang memberlakukan larangan mengemudi bagi perempuan.

Keputusan bersejarah untuk mengizinkan perempuan mengemudi pada Juni tahun depan mendapat sambutan positif, baik dari dalam maupun luar negeri.

Arab Saudi memiliki beberapa pembatasan paling ketat di dunia terhadap wanita.

Di bawah sistem perwalian negara Arab Saudi, anggota keluarga laki-laki -- biasanya ayah, suami, atau saudara laki-laki -- harus memberikan izin bagi wanita yang ingin sekolah, melakukan perjalanan dan kegiatan lainnya.