Sukses

Xi Jinping: Tentara China Harus Berani Mati...

Presiden Xi Jinping meminta tentara Tiongkok perkuat latihan militer untuk selalu siaga menjaga kedaulatan bangsa dan berani mati.

Liputan6.com, Baoding - Presiden Xi Jinping belum lama ini menyampaikan pesan kepada jutaan tentara China  untuk tidak ragu mempertaruhkan nyawa dalam berperang membela kedaulatan bangsa. Imbauan tersebut disampaikannya pada sebuah apel sekaligus pertunjukan militer yang digelar di kota Baoding di sisi utara provinsi Hebei, Rabu (3/1/2018).

Pidato Presiden Xi yang dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat itu disampaikan di depan barisan 7.000 pasukan bersenjata lengkap, dan turut disiarkan ke lebih dari 4.000 pangkalan militer di seantero Tiongkok.

Berikut video besar dan megah serta kesiapan apel militer China:

Dikutip dari laman Newsweek.com, pada Minggu (7/1/2017), kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, memberitakan imbauan Presiden Xi kepada para tentara agar senantiasa menjaga keutuhan nilai-nilai komunis yang dianut.

Dalam pidatonya, Presiden Xi mendorong para pasukan militer untuk memperkuat latihan militer kesiapan dalam bertarung di medan perang. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk persiapan untuk menilai kapabilitas dalam memenangkan pertarungan, sebagaimana yang diamanahkan oleh Partai Komunis China.

 

"Para komandan dan personel harus bisa mengimplementasikan dengan tegas berbagai keputusan dan instruksi dari Komite Pusat Partai Komunis dan Komisi Militer Pusat dengan semangat perang hingga titik darah penghabisan atau berani mati,"ujar Presiden Xi.

"Militer juga harus bisa berlatih keras secara ilmiah, berani menghadapi berbagai kesulitan, melampaui lawan, dan menciptakan pasukan elite bertenaga yang selalu siap sedia untuk berperang, mampu bertarung dan yakin menang guna memenuhi amanah yang diberikan oleh partai dan masyarakat di era sekerang," lanjutnya.

Presiden Xi kemudian memanggil para petinggi militer untuk menunjukkan contoh kepada tentara untuk mengimplementasikan latihan tarung keras di dalam kesatuan.

"Seluruh pasukan bersenjata harus melakukan latihan sebaik mungkin, berinovasi meningkatkan keterampilan perang, memperketat pengawasan, dan rutin melakukan latihan massal guna memperkuat persatuan," imbau Presiden Xi.

Instruksi Kesiapan Perang

Menurut tajuk utama yang dimuat oleh harian The People’s Daily, para pasukan militer dengan bangga menyanyikan mars Tentara Pembebasan Rakyat sebelum menyambut kedatang Presiden Xi yang diiringi tepuk tangan meriah.

Xu Guangyu, pensiunan jenderal, mengatakan kepada tabloid nasionalis Tiongkok The Global Times bahwa apel besar pada Rabu lalu menandakan pertama kalinya sejak pendiri Partai Komunis, instruksi latihan militer disampaikan langsung oleh pimpinan Komisi Militer Pusat.

"Hal tersebut juga menunjukkan bahwa kesiapan pasukan untuk berperang telah menjadi misi utama militer China," ujar Xu.

"China tidak dapat meniru tolak ukur Amerika Serikat (AS) dalam meningkatkan kemampuan bertarungnya melalui pertempuran di luar negeri. Hal ini dikarenakan kebijakan militer kami cenderung ke pertahanan, dibandingkan serangan. Oleh karena itu, latihan militer sangatlah penting bagi Tiongkok," lanjut Xu.

2 dari 2 halaman

Antisipasi China Terhadap Tensi Korut - AS

Agenda apel besar-besaran itu diselenggarakan mengingat kekhawatiran akan konflik regional dan memanasnya tensi antara Korea Utara (Korut) dan AS.

Dalam pidato tahun baru belum lama ini, pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengatakan bahwa proyek meriam nuklir mereka telah selesai dan menambahkan dirinya selalu siap kapan pun meluncurkannya dari tombol di balik meja kerjanya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Donald Trump berkicau di Twitter bahwa Korut merupakan sebuah negara gagal dengan kasus kelaparan yang menyedihkan. Trump juga tidak mau kalah mengatakan AS memiliki tombol luncur nuklir di bawah meja kerjanya, serta disebutnya lebih besar dan bertenaga.