Liputan6.com, Riyadh - Upaya pemisahan sepasang bayi kembar siam di Palestina berjalan sukses setelah melalui operasi lebih dari 12 jam lamanya di Rumah Sakit Anak King Abdullah di Riyadh, sebagaimana dikutip dari laman bbc.co.uk pada Senin (8/1/2018).
Bayi kembar siam tersebut berjenis kelamin perempuan dengan nama Farah dan Haneen. Lahir pada bulan Oktober lalu, bayi kembar siam itu menyatu di hampir seluruh bagian tubuh atas dan bawah, kecuali tangan dan kepala. Keduanya diterbangkan ke Riyadh setelah dokter memperingatkan sang ayah bahwa sedikit kemungkinan harapan hidup jika tetap berada di jalur Gaza.
Advertisement
Baca Juga
Setelah selesai operasi, keduanya pun berbagi masing-masing satu kaki, namun berhasil memiliki fungsi hati dan jantung yang utuh.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh kantor berita Arab Saud, SAP, tindakan operasi pemisahan kembar siam tersebut dilakukan dalam 9 tahap yang mengharuskan pemisahan usus, hati, dan dinding panggul.
Â
Â
Buruknya Fasilitas Kesehatan di Jalur Gaza
Perjalanan kembar siam tersebut bukan tanpa kendala. Dibutuhkan upaya yang hati-hati dalam memindahkan keduanya dari Gaza ke Yordania melalu jalan darat, sebelum kemudian diterbangkan ke Riyadh.
Di Gaza, tidak ada fasilitas yang memadai untuk mengurus sepasang bayi kembar siam tersebut. Terlebih menurut laporan PBB, buruknya fasilitas medis di sana tidak lain disebabka oleh blokade, bentrokan senjata yang terjadi berkali-kali, gonjang ganjing politik Palestina, hingga pemotongan dana kesehatan.
Hingga saat ini, Israel dan Mesir tetap memberlakukan blokade laut dan darat dari dan menuju jalur Gaza dengan alasan berjaga-jaga dari kemungkinan serangan pihak militan yang berbasis di Palestina.
Advertisement