Liputan6.com, New Delhi - Tepat hari ini sepuluh tahun lalu, yakni 10 Januari 2008, Tata Motors meluncurkan Nano, mobil yang disebut-sebut termurah di dunia. Kala itu, kendaraan roda empat tersebut dijual dengan harga US$ 2.500 atau sekitar Rp 33 juta.
Tata, produsen mobil terbesar di India, menyebut Nano sebagai "Mobil Rakyat". Mereka pun mengatakan, mobil mini empat pintu dengan panjang 3 meter itu akan menjadi kendaraan untuk keluarga yang sebelumnya tak mampu membeli mobil.
Pada saat itu, sudah merupakan hal lumrah melihat ayah, ibu, dan anak-anaknya berkendara dengan hanya menggunakan sebuah sepeda motor.
Advertisement
Awalnya Nano dijadwalkan untuk mulai dilepas ke pasaran pada Oktober 2008. Namun, karena adanya sengketa soal tempat pabrik produksi mobil di Bengal Barat menyebabkan produksi mengalami penundaan.
Perusahaan tersebut kemudian memilih untuk memindahkan fasilitas produksinya ke tempat lain. Nano pun baru secara resmi mulai turun ke jalan pada April 2009.
Dimuat History, model paling dasar mobil tersebut dibanderol dengan harga US$ 2.000 atau sekitar Rp 26 juta. Karena harganya murah, kendaraan itu tak dilengkapi radio, AC, kantung udara, power steering, dan power window.
Mobil dengan model tersebut terbuat dari plastik dan lembaran logam yang mampu melaju dengan kecepatan hingga 100 kilometer per jam. Untuk memotong kembali biaya produksinya, mobil hanya dilengkapi dengan satu wiper di kaca depan.
Tata menerima lebih dari 203.000 pre-order usai Nano diumumkan. Hal tersebut tak mengherankan, mengingat rasio pada saat itu hanya ada sekitar sembilan mobil untuk setiap 1.000 orang di India.
Namun, karena Tata hanya bisa membuat 100.000 Nano di produksi awal, mereka yang ingin membeli mobil dipilih dengan undian.
Meski antusiasme untuk menyambut Nano sangat besar, ada beberapa masalah yang menghantui usai mobil itu dirilis ke pasar. Persepsi Nano yang tidak aman dan kurang berkualitas karena pemotongan biaya produksi pun membuat penjualan menurun.
Pada 2017, produksi Nano diberhentikan karena dianggap tidak menguntungkan dari segi bisnis. Dikalkulasikan, ongkos produksi Nano sudah mencapai US$ 1.497, sementara mobilnya cuma dijual di kisaran US$ 1.500.
Alasan lain, mobil tersebut akan tidak kompatibel dengan standar keselamatan baru India serta standar emisi bernama BS VI yang akan diaplikasikan pada 2018.
Sebelumnya pada tanggal yang sama tahun 1962, momentum mengerikan lain terjadi di Peru. Longsor di lereng gunung berapi Huascaran membunuh lebih dari 4.000 orang. Sebanyak sembilan kota dan tujuh desa kecil hancur akibat letusan tersebut.
Sementara pada 10 Januari 2013, lebih dari 100 orang tewas dan 270 lainnya luka-luka di beberapa peristiwa ledakan bom di Pakistan.