Sukses

Donald Trump: Saya Akan Kalahkan Oprah dalam Pilpres AS 2020

Donald Trump mengatakan, merupakan hal yang "menyenangkan" untuk maju ke Pilpres AS 2020 dengan Oprah Winfrey sebagai lawannya.

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa merupakan hal yang "menyenangkan" untuk maju ke pemilihan presiden AS 2020 dengan Oprah Winfrey sebagai lawannya.

"Ya, saya akan mengalahkan Oprah," ujar Trump kepada awak media saat menggelar pertemuan untuk mendiskusikan reformasi imigrasi dengan senator AS, seperti dikutip dari BBC, Rabu (10/1/2018).

"Saya tampil dalam acaranya terakhir. Pada pekan lalu. Ia mengundang Donald Trump dan juga keluarga."

"Saya menyukai Oprah, tapi saya tak berpikir bahwa ia akan maju (dalam pilpres). Saya tak berpikir dia akan maju. Saya kenal dia dengan baik," imbuh Donald Trump.

Isu majunya Oprah dalam Pilpres AS 2020 muncul setelah mantan pembawa acara talkshow itu menyampaikan pidato usai menerima Cecil B. DeMille Award di Golden Globes 2018.

"Oprah for president?" pun menjadi tajuk utama dalam sejumlah televisi di AS usai ia menyampaikan pidato itu.

Dua temen dekat Oprah yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa perempuan kelahiran 29 Januari 1954 itu sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan dirinya sebagai Presiden AS.

Sumber tersebut mengatakan, sejumlah orang kepercayaan Oprah secara pribadi mendesaknya untuk maju dalam pilpres. Namun, salah satu sumber menegaskan bahwa Oprah belum memutuskan untuk maju mencalonkan diri.

Sementara itu, orang kepercayaan Oprah Winfrey, Gayle King, mengatakan bahwa taipan media itu saat ini tidak mencalonkan diri sebagai presiden.

"Saya pikir ia tak tertarik dengan ide itu, saya kira begitu," ujar King dalam program CBS This Morning.

"Saya juga tahu bahwa setelah bertahun-tahun menonton The Oprah (Winfrey) Show, Anda selalu memiliki hak untuk berubah pikiran, saya tidak berpikir bahwa saat ini dia benar-benar mempertimbangkannya," imbuh dia.

 

2 dari 3 halaman

Oprah Sempat Jadi Pertimbangan untuk Dampingi Trump

Dua puluh tahun lalu dalam acara CNN, Donald Trump mengatakan jika dirinya mencalonkan diri menjadi presiden, ia akan memilih Oprah sebagai wakilnya.

"Oprah. Saya suka Oprah. Oprah akan menjadi pilihan pertama saya," ujar Trump kepada Larry King pada 1999.

"Jika ia melakukannya, pasti akan menjadi hal menakjubkan. Maksud saya, dia terkenal, cerdas, dan menakjubkan," imbuh dia.

Pada 2015, seminggu setelah mengumumkan pencalonan dirinya, Trump kembali mengatakan bahwa Oprah akan menjadi kandidat teratas yang akan ia pilih sebagai wakil presiden.

"Saya pikir Oprah akan luar biasa. Saya senang jika didampingi Oprah," ujar Trump. "Saya rasa kami akan menang dengan mudah," imbuh dia.

3 dari 3 halaman

Spekulasi Soal Pencalonan Oprah Sebagai Presiden AS

Pada Maret 2017, spekulasi soal pencalonan Oprah sebagai presiden pernah mencuat. Hal itu terjadi setelah Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.

Ketika ditanya apakah dirinya dapat menembus batas untuk menjadi presiden terpilih, ia hanya tersenyum.

Dimuat CNN, menurut juru bicara Bloomberg Rachel Nagler, acara tersebut direkam pada 12 Desember 2016, tetapi baru dirilis pada 1 Maret 2017.

"Apakah telah jelas bahwa Anda tak membutuhkan pengalaman dalam pemerintahan untuk terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat?" ujar David Rubenstein dalam acara The David Rubenstein Show: Peer-to-Peer Conversations

"Itu apa yang saya pikirkan. Saya berpikir, "Ya ampun, saya tak memiliki pengalaman, saya tak cukup tahu," ujar Oprah. "Dan sekarang saya berpikir, "Oh! Oh," ungkap dia.

Dengan mengatakan hal tersebut, Oprah tampaknya mulai terbuka dengan ide pencalonan dirinya sebagai Presiden AS.

Namun sebelumnya, perempuan kelahiran 29 Januari 1954 itu mengaku tak tertarik untuk masuk ke dunia politik untuk menjadi salah satu calon presiden.

Video Terkini