Sukses

Ghana Larang Wanita Haid Lintasi Sungai, Perintah Dewa Atau...

Pemimpin adat Ghana percaya bahwa dewa telah bertitah untuk mengeluarkan aturan tersebut kepada perempuan yang haid.

Liputan6.com, Accra - Pemimpin adat di Ghana melarang gadis muda yang sedang haid menyeberangi sungai di wilayah tengah negara tersebut.

Seluruh pemudi yang berada dalam masa haid dilarang melintasi Sungai Ofin yang mengalir dari Tano Odin Reserve, Distrik Atwima Mponua, ke timur Ghana.

Para pemimpin komunitas Upper Denkyira East di Ghana tengah mengatakan, larangan tersebut datang dari dewa penjaga sungai, yang mereka yakini menghuni Sungai Ofin.

Dikutip dari BBC, Jumat (12/1/2018), secara tidak langsung, peraturan tersebut telah melarang gadis-gadis itu pergi ke sekolah. Pasalnya sebagian besar sekolah berada di dekat sungai, di Kyekyewere, distrik Upper Denkyira Timur.

Mereka harus menyeberanginya untuk sampai ke sana.

Selain melarang para gadis untuk menyeberangi sungai pada periode haid, pemimpin adat juga tidak mengizinkan mereka menyeberangi sungai pada hari Selasa. Alasannya tetap sama, perintah dari dewa.

 

2 dari 2 halaman

Ketidaksetaraan Gender?

Aktivis hak anak menegaskan, larangan adat itu dapat menggagalkan upaya negara dalam memajukan pendidikan yang setara, sementara banyak dari mereka yang berjuang melawan mitos dan hal-hal tabu seputar menstruasi.

"Sepertinya para dewa benar-benar kuat, bukan? Terkadang saya berpikir bahwa kita perlu meminta pertanggungjawaban dari para dewa ini yang terus melarang banyak hal," kata aktivis gender dan duta kebersihan menstruasi Unicef (Unicef’s menstrual hygiene ambassador), Shamima Muslim Alhassan kepada BBC.

Banyak orang kuno di Ghana percaya adanya dewa penjaga sungai. Orang-orang ini juga tidak mau memancing atau menyeberangi sungai pada hari-hari tertentu karena takut tenggelam.

Sungai Ofin sendiri menopang kehidupan masyarakat di Ashanti dan kawasan pusat Ghana. Menteri Daerah Pusat, Kwamena Duncan, mengkonfirmasi bahwa dia akan berkoordinasi dengan menteri daerah Ashanti untuk mencari jalan keluar.

Mitos mengenai menstruasi tak hanya berlaku kuat di negara-negara Sub-Sahara Afrika.

Di Madagaskar, wanita yang sedang haid diminta untuk tidak mencuci. Sedangkan di Nepal, mereka harus tidur di gubuk yang letaknya jauh dari keluarga dan rumah. Diasingkan.