Liputan6.com, Jakarta Hingga kini, tidak pernah ada yang tahu pasti tentang apa yang sesungguhnya terjadi di lokasi rahasia Area 51, yang berada di tengah gurun Nevada, Amerika Serikat.
Hanya segelintir pejabat atau pegawai pilihan Amerika Serikat yang tahu persis. Informasi yang beredar hanya seputar spekulasi atau teori konspirasi, tentang markas rahasia AS atau bahkan UFO.Â
Namun, lowongan kerja yang dirilis oleh maskapai Janet Airlines baru-baru ini memberi peluang bagi masyarakat sipil untuk mengetahui lebih dekat soal Area 51.
Advertisement
Dilansir dari laman News.com.au, maskapai tersebut membuka lowongan awak kabin yang nantinya akan melayani penerbangan 'misteri' dari Las Vegas menuju Area 51.
Disebut 'misteri' karena penerbangan ini hanya dikhususkan bagi pegawai pemerintah AS yang bertugas khusus di fasilitas militer terkait.
Baca Juga
Penerbangan ini juga dikabarkan tidak akan menyertakan branding apapun di badan pesawatnya dan terbang menuju Area 51 di jam-jam non-sibuk, Â seperti tengah malam dan dini hari.
Lowongan pekerjaan yang dimuat di situs milik kontraktor senjata AECOM ini mengharuskan kandidatnya siap menghadapi berbagai risiko terburuk dalam dunia penerbangan, seperti pembajakan dan ancaman bom.
Adapun untuk tugas sebagai awak kabin, tidak banyak berbeda dengan maskapai penerbangan konvensional, kecuali satu, yakni tetap merahasiakan kapan dan ke mana mereka terbang. Mereka juga dilarang bercerita apapun tentang bagaimana sistem kerjanya.
Â
Teknologi Alien
Nama Janet Airlines konon merupakan akronim dari Just Another Non-Existent Terminal atau 'Terminal Penerbangan Fiktif' berdasarkan kode penerbangannya yang unik, yakni XXX.
Perjalanan dari Las Vegas menuju Area 51, tepatnya di sebuah fasilitas nuklir di wilayah Tonomah, berlangsung selama kira-kira 45 menit.
Selain diyakini sebagai lokasi penelitian alien, Area 51 juga diyakini secara luas sebagai pusat pengembangan eksperimen senjata dan mesin ekstra-terestrial yang dikenal dengan sebutan 'Black Project'.
Nick Pope, penulis buku Encounter In Rendlesham Forest yang populer di kalangan para penyuka teori konspirasi mengatakan bahwa dugaan kecelakaan UFO di era 1940-an menjadi awal mula merebaknya desas-desus seputar Area 51 oleh khalayak luas.
"Telah muncul berbagai pengakuan publik terhadap penampakan kejadian-kejadian aneh di sekitar Area 51 yang kemudian mencetuskan istilah 'Black Project', atau proyek teknologi yang ditutup-tutupi oleh pemerintah (AS)," jelas Pope.
"Sedangkan bagi komunitas pemerhati teori konspirasi, Area 51 dianggap sebagai lokasi di mana pemerintah AS berupaya mempelajari dan mengadopsi teknologi canggih yang dimiliki alien," lanjut Pope.
Advertisement