Sukses

Balkon Gedung BEI Ambruk Jadi Sorotan Media Asing

Rekaman detik-detik suasana mencekam pasca ambruknya balkon BEI pun telah tersebar di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Lantai di balkon Tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk sekitar pukul 11.45 WIB. Suasana riuh mewarnai proses evakuasi korban ambruknya lantai bangunan yang terletak di kawasan SCBD, Jakarta tersebut.

Belasan ambulans dikerahkan untuk mengevakusi korban luka. Dari pantauan Liputan6.com, tim medis yang tiba di lokasi kejadian langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Hingga kini polisi masih mendata jumlah korban ambruknya balkon di BEI.

"Jumlah korban masih kita data," ujar Kombes Raden Argo Yuwono, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya.

Demi memperlancar proses evakuasi, tim kepolisian telah menutup ruas jalan menuju kawasan SCBD. Rekaman detik-detik suasana mencekam pasca ambruknya balkon BEI pun telah tersebar di media sosial.

Banyak netizen yang berharap agar kerjadian tersebut tak memakan korban jiwa.

Sejumlah orang mengevakuasi korban dari robohnya balkon lantai 1 tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) roboh, Jakarta, Senin (15/1). Insiden itu menyebabkan kerusakan di bagian gedung kawasan Bisnis Sudirman tersebut. (Liputan6.com/istimewa)

Kabar ambruknya lantai di balkon Tower II Bursa Efek Indonesia tersebut seketika jadi sorotan media-media besar dunia. Media sekelas BBC menjadikan berita ini di laman utama mereka.

Dalam artikel berjudul "Jakarta stock exchange ceiling collapses", media Inggris menggambarkan situsi kejadian lewat tampilan gambar yang menunjukkan sisa reruntuhan lantai balkon tersebut.

Sejumlah orang terlihat di tandu dan dibawa keluar gedung. Seorang pegawai yang bekerja di gedung BEI tersebut mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya evakuasi oleh tim penyelamat yang telah diterjunkan.

Balkon lantai 1 tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) roboh pada Senin (15/1/2018). (Foto: Istimewa)

Tak mau ketinggalan, ABC News pun juga melaporkan suasana kejadian lewat Adam Harvey, koresponden media asal Australia itu.

"Ada banyak korban di dalam gedung yang belum dievakuasi saat lantai balkon ambruk. Suara klakson mobil di gedung tersebut berbunyi akibat dentuman yang amat keras." Demikian ditulis dalam artikel bertajuk "Indonesia Stock Exchange: A dozen injured after second floor collapses".

Media Negeri Kanguru lain yang menyorot peristiwa tersebut adalah The Australian. Lewat artikel "Indonesia: Floor collapses at Jakarta Stock Exchange", media itu juga menggambarkan suasana ambuknya lantai balkon di gedung itu.

Sementara itu, Channel News Asia menyebut sekitar belasan orang mengalami luka-luka. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban meninggal dunia.

Hal itu dikonfirmasi oleh Channel News Asia lewat pernyataan Juru Bicara Metro Jaya Argo Yuwono yang mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki apakah ada korban jiwa sekaligus penyebab ambruknya lantai balkon tersebut. Demikian yang ditulis lewat artikel berjudul, "Floor at Indonesia's stock exchange collapses".

2 dari 2 halaman

Polri: Balkon Gedung BEI Ambruk Bukan Karena Bom

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, ambruknya balkon lantai 1 Gedung BEI bukan karena bahan peledak.

"Kami pastikan kejadian ini bukan karena adanya bahan peledak atau bom," kata Setyo Wasisto di lokasi kejadian, SCBD, Senin (15/1/2018).

Situasi saat ini sudah kondusif. Puluhan korban sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Siloam dan RS Mintoharjo.

"Situasi sudah kondusif, masyarakat tidak usah panik," kata Setyo.

Lantai di balkon Tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk sekitar pukul 11.45 WIB. Suasana pun berubah mencekam.

Dalam video yang diunggah netizen, suasana tampak mencekam. Para pekerja panik dan berusaha keluar dari dalam gedung.

"Tenang semua, tenang semua," kata petugas keamanan dalam video tersebut.

Sementara suasana mencekam saat material ambruk di gedung BEI tersebut masih terdengar. Kondisi ini membuat para pekerja menjadi ketakutan.

Menurut saksi mata, balkon lantai 1 Gedung BEI itu ambruk dan memakan banyak korban. Mereka mengalami luka dan patah tulang.

"Saya lihat banyak orang terluka dievakuasi ke luar gedung," kata salah seorang pegawai, Issa Almawadi, kepada Liputan6.com.