Liputan6.com, Stockholm - Pemerintah Swedia dikabarkan tengah menyusun selebaran peringatan bahaya perang yang akan disebar ke 4,7 juta penduduknya pada musim semi mendatang.
Dilansir dari laman CNN pada Kamis (18/1/2018), selebaran tersebut berisi imbauan agar rakyat Swedia mempersiapkan diri terhadap kemungkinan datangnya krisis dana bencana pada masa damai. Selain itu, rakyat setempat juga diminta terus waspada terhadap ancaman serangan yang menyasar warga sipil dan pemerintah Swedia.
Advertisement
Baca Juga
Kebijakan pertahanan baru tersebut merupakan tanggapan pemerintah Swedia terhadap kian besarnya ancaman agresi yang dilakukan Rusia di kawasan Laut Baltik.Â
Juru bicara Badan Keamanan Sipil setempat mengatakan bahwa selebaran terkait bertujuan mengedukasi warga Swedia tentang cara menyiapkan pertahanan terhadap kemungkinan serangan bencana, krisis, dan serangan militer.
Melalui selebaran itu pula, pemerintah Swedia mengimbau para dewan kota untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali fungsi bungker pada era Perang Dingin. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bagian dari rencana evakuasi terhadap kemungkinan buruk yang mengancam keamanan warga sipil.
Lebih dari itu, selebaran terkait juga memuat literatur beragam tips menyiapkan cadangan makanan penting, pasokan air, dan selimut secara mandiri di rumah.
Pemerintah Swedia diketahui telah menginvestasikan dana cukup besar pada rancangan sistem pertahanannya, terutama untuk menjaga Pulau Gotland yang menjadi salah satu isu kontroversial di Eropa.
Swedia Kekurangan Jumlah Personel Militer
Pada 2010 silam, pemerintah Swedia sempat menghapuskan kebijakan wajib militer, dan menggantinya dengan sistem perekrutan secara terbuka.
Akan tetapi, kebijakan tersebut berubah saat muncul aturan baru pada Maret 2017 lalu, yakni salah satunya mengembalikan kebijakan wajib militer per tahun 2018 ini.
Keputusan tersebut diambil berkaitan dengan kurang efisiennya penggunaan anggaran pertahanan sebesar US$ 720 juta atau sekitar Rp 9,6 triliun yang dicanangkan sejak Februari 2015.
Menurut catatan resmi pemerintah, saat ini Swedia memiliki jumlah anggota militer sedikit di atas seribu personel. Jumlah tersebut merupakan kesatuan dari kelompok pimpinan, tentara, dan personel angkatan laut.
Diharapkan, dalam dua tahun ke depan, Swedia bisa memiliki 6.000 personel militer tetap, serta ketersediaan 10.000 pasukan paruh waktu yang berasal dari wajib militer.
"Rezim Rusia telah menunjukkan pergerakan yang menguntungkan rencana politiknya, namun mengancam perdamaian di kawasan Laut Baltik," ujar Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist pada Mei 2017 lalu.
Swedia sendiri bukanlah anggota NATO, tapi telah beberapa kali berpartisipasi dalam operasi aliansi yang kerap bersinggungan dengan kepentingan Rusia.
Kerja sama antara Swedia dan NATO salah satunya terjalin dalam Badan Kemitraan Euro-Atlantik.
Advertisement