Liputan6.com, Washington DC - Menanggapi kabar yang menyebut dirinya obesitas, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan tegas mengelak. Ia mengklaim telah menjalankan pola hidup sehat.
"Saya berolahraga. Maksudnya, saya jalan kaki, saya melakukan ini dan itu," kata Trump (71) dalam wawancara di Oval Office, sebagaimana dilansir dari laman News 18, Rabu (17/1/2018).
Â
Advertisement
Baca Juga
"Saya berlari ke gedung sebelah, saya lebih sering olahraga dari yang dipikirkan orang-orang," kata dia, percaya diri.
Dr Ronny Jackson, dokter Gedung Putih, mengatakan pada Selasa lalu, bahwa kesehatan Donald Trump secara keseluruhan sangat baik, tapi perlu mengurangi berat badan, makan makanan yang lebih sehat, dan lebih sering berolahraga.
Donald Trump, yang gemar makanan siap saji, memuji Jackson yang sudah menjadi dokter kepresidenan untuk beberapa pemimpin AS sebelumnya. Namun, Trump tampak berhati-hati menuruti saran untuk menggunakan fasilitas olahraga di Gedung Putih.
"Banyak orang pergi ke pusat kebugaran dan mereka berolahraga selama dua jam. Saya telah melihat orang-orang .... ketika mereka berusia 55 tahun, mereka mendapat lutut baru dan tulang pinggul baru, serta mereka melakukan semua hal-hal itu. Saya tidak punya masalah-masalah seperti itu," kata Trump.
Trump juga mengatakan, dia terbuka untuk mengubah pola makannya. Mungkin dengan mengonsumsi makanan yang disajikan di Gedung Putih dalam porsi yang lebih kecil.
Â
Â
Rajin Main Golf
Presiden Barack Obama dan Presiden George W Bush adalah penggemar olahraga. Namun Trump tidak punya kegiatan rutin olahraga.
Dia berolahraga dengan bermain golf, kata dia, meski biasanya dia berkeliling lapangan dengan menggunakan mobil golf.
Berjalan kaki, kata Trump, justru membuat dia harus berada di lapangan golf lebih lama dari yang dia inginkan.
"Saya tidak mau buang-buang waktu," tegas Trump.
Trump dianggap kelebihan berat badan dan mendekati obesitas dengan tinggi badan 186 cm dan berat 108 kilogram.
Sementara untuk kesehatan mentalnya, Trump dengan cepat mengatakan bahwa dia lolos tes kognitif. Namun kemudian dia merujuk kepada Obama, Bush dan Bill Clinton yang tidak berbuat banyak untuk menekan ancaman dari Korea Utara.
"Saya pikir mereka sadar bahwa mereka harus menyerahkan urusan itu kepada presiden yang lolos tes dengan nilai tertinggi. Apalagi yang bisa saya katakan kepada Anda?" kata dia.
Advertisement