Liputan6.com, Des Moines - Polisi menahan dua remaja karena diduga menjadi otak perusakan bisnis madu di Iowa, Amerika Serikat. Aksi mereka menyebabkan setengah juta lebah mati.
Polisi di Sioux City, Iowa, Amerika Serikat, menahan dua remaja laki-laki atas tuduhan pembunuhan. Bukan pembunuhan manusia, melainkan pembunuhan lebah.
Diduga keduanya mengobrak-abrik sebuah bisnis madu lokal di daerah itu secara brutal.
Advertisement
Pelaku, yang masing-masing berusia 12 dan 13 tahun, kemudian dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena telah melakukan tindakan kriminal, seperti merusak fasilitas pertanian hewan, merampok, dan kepemilikan alat yang digunakan dalam aksi kejahatan.
Lantaran usia mereka masih di bawah umur, polisi tidak mau membeberkan identitas keduanya.
Kerusakan 50 sarang lebah di peternakan Wild Hill Honey mengakibatkan lebah madu membeku sampai mati. Insiden ini terjadi pada akhir Desember tahun lalu, pasca Natal.
"Mereka mengetuk setiap sarang, membunuh semua lebah. Mereka membantai seluruh lebah," kata pemilik Wild Hill Honey, Justin Englehardt, kepada Sioux City Journal, dilansir Russia Today, Kamis (17/1/2018).
Englehardt dan istrinya menemukan harta benda mereka raib dan hancur pada tanggal 28 Desember, ketika mereka membersihkan salju dari sarang-sarang lebahnya.
"Kami pergi untuk membersihkan salju di sarang lebah kami, di sisi barat dekat Woodbury Heights. Ketika kami kembali, kami menemukan semua sarang dan gudang pasokan madu hancur total. Kasus ini telah ditangani polisi, karena 50 sarang rusak dan ratusan ribu lebah mati. Dengan kerugian seperti ini, masa depan Wild Hill Honey tidak pasti. Tolong bagikan dan bantu kami menemukan penyebab kejahatan mengerikan ini!" tulis pemilik di laman Facebook miliknya.
"Mereka masuk ke gudang kami, mengambil semua perlengkapan dan kabur dari balik salju, menghancurkan apa yang mereka bisa. Memang terlihat seperti tidak ada yang dicuri, semuanya hanya dirusak atau dihancurkan," ungkap Engelhard.
Polisi langsung melacak keberadaan kedua tersangka dengan bantuan tip-off dari masyarakat.
Â
Sedot Perhatian Internasional
Pemilik peternakan madu mengatakan, kerugian yang ditimbulkan akibat penyerangan tersebut sebesar US$ 60.000 dan menyebut tindakan pelaku tidak masuk akal.
Sementara itu, Justin Englehardt dan istrinya telah beternak lebah madu sejak enam tahun lalu, memproduksinya sendiri dan menjualnya.
Kerusakan dan kerugian finansial peternakan lebah milik Englehardt menyedot perhatian nasional dan internasional. Sedangkan perusahaan asuransi yang diklaim mereka tidak menanggung kerusakan sarang lebahnya.
Tampaknya insiden perusakan tersebut telah menghilangkan sumber pendapatan utama keluarga Englehardt.
Kini, sebuah penggalangan dana online dibuka untuk membantu mereka. Tercatat dana yang terkumpul telah mencapai lebih dari US$ 30.000.
Englehardt berencana memulai kembali bisnisnya pada musim semi tahun ini.
"Terima kasih untuk semua orang atas kemurahan hati kalian dan dukungan yang menakjubkan. Karena Anda semua, kami bisa melanjutkan usaha ternak lebah kami di musim semi. Kami sangat terharu dengan bantuan kalian yang telah berkontribusi dan membelikan peralatan baru, kebutuhan kita kini bisa terpenuhi. Ada banyak sekali dukungan yang datang. Keinginan kami yaitu agar semangat belas kasih ini bisa berlanjut untuk membantu orang lain. Penggalangan dana untuk Wild Hill Honey resmi ditutup. Terima kasih," tulis peternakan itu melalui laman Facebook-nya,Â
Advertisement