Liputan6.com, Sydney - Penerbangan Malaysia Airlines MH122, dari Sydney menuju Kuala Lumpur, berlangsung dramatis pada Kamis, 18 Januari 2018. Pesawat tiba-tiba berguncang hebat saat mengarungi langit Australia Barat.
Para penumpang sontak panik. Mereka dicekam horor, mengira bakal mati di dalam pesawat. "Awak kabin datang dan mengatakan bahwa pilot akan memberikan peringatan 30 detik sebelum benturan," kata salah satu penumpang, Donna Edwards, kepada Channel 9, seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (19/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Edwards menambahkan, salah satu awak kemudian mendekat. Saat itu, salah satu penumpang bertanya, apakah pesawat akan celaka atau akan mendarat darurat.
"Ia hanya berkata, 'saya tidak tahu'. Kami pun diminta ambil posisi bracing (bersiap menghadapi benturan), mempersiapkan diri menghadapi yang terburuk. Kupikir aku akan mati," tambah dia.
Penumpang lain, Chin Kanani, mengisahkan, istrinya sadar ada sesuatu yang tak beres saat mendengar suara mirip benturan.
"Ia berada di dalam toilet saat mendengar suara benturan dari sisi kanan pesawat," kata Kanani kepada ABC. "Pengalaman saat itu bak 'neraka'."
Untungnya, apa yang dikhawatirkan pada penumpang tak sampai terjadi. Pesawat Airbus A330-300 milik Malaysia Airlines mendarat darurat di Bandara Alice Springs pada pukul 17.46 waktu setempat.
Mesin Bermasalah Saat Terbang
Saat roda pesawat berhenti, tim penanganan kondisi darurat sudah bersiap di landasan.
"Mendarat darurat di Alice Springs. Hal yang paling mengerikan adalah ketika mesin mulai mengeluarkan suara berisik, para awak kabin terlihat gugup dan tak tahu apa yang terjadi," tulis Sanjeev Pandey dalam akun Twitternya, @sppandey81.
"Selama 15 menit kemudian, tak ada satu pun informasi yang diberikan. 15 menit itu serasa 15 jam!"
Pihak Malaysia Airlines kemudian memberikan informasi soal insiden tersebut.
"Malaysia Airlines Penerbangan MH122/18 Januari 2018 dari Sydney ke Kuala Lumpur dialihkan ke Alice Springs dialihkan akibat masalah teknis," kata pihak maskapai lewat akun resminya @MAS.
Dalam pernyataannya, pihak Malaysia Airlines menjelaskan, dengan alasan keselamatan, pilot mengalihkan penerbangan.
Pihak maskapai juga mengaku berupaya keras merelokasi para penumpang ke penerbangan lain untuk sampai di tujuan.
"Keselamatan adalah prioritas nomor satu untuk Malaysia Airlines," kata pihak maskapai.
Advertisement
'Hantu' MH370 dan MH17
Dua kecelakaan tragis pernah menimpa maskapai Malaysia Airlines milik Negeri Jiran.
Yang pertama adalah kecelakaan MH370. Pesawat itu menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, China, pada Sabtu, 8 Maret 2014.
Hingga kini, keberadaan Boeing 737-200 tersebut beserta 239 orang di dalamnya masih misterius.
PM Malaysia Najib Razak mengatakan, MH370 berakhir di Samudra Hindia, sejumlah puing diduga pesawat nahas itu pun sudah ditemukan, tapi misteri masih menyelimuti insiden itu.
Tak berapa lama kemudian, ketika duka belum sirna dari musibah MH370, insiden kecelakaan kembali menimpa Malaysia Airlines.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur berakhir di tanah lapang di Hrabove, Ukraina timur, dekat perbatasan dengan Rusia pada Kamis, 17 Juli 2014. Di wilayah bergolak yang dikuasai separatis pro-Moskow.
Penyebab Boeing 777-200 itu hancur dan 298 orang di dalamnya meninggal dunia, diduga kuat akibat tembakan rudal dari permukaan menuju udara. Namun, siapa pihak yang bertanggung jawab masih misterius.
Â
Saksikan video berikut ini: