Sukses

Ini 5 Hal Konyol yang Pernah Dilakukan Presiden Amerika Serikat

Sejumlah presiden Amerika Serikat melakukan sejumlah kecerobohan yang bikin malu.

Liputan6.com, Washington, DC - Memimpin sebuah negara besar, seorang Presiden Amerika Serikat dituntut untuk memiliki banyak kelebihan, salah satunya kemampuan berinteraksi sosial.

Apalagi, dalam pekerjaannya sehari-hari, mereka harus bertemu pemimpin negara lain. Jika salah ambil sikap, bisa-bisa itu bisa memengaruhi hubungan diplomatik dengan negara lain.

Namun, sejumlah presiden Amerika Serikat melakukan sejumlah kecerobohan yang bikin malu, dari muntah di pangkuan perdana menteri negara lain hingga tak sadar telah menyelundupkan narkoba.

Seperti dikutip dari Listverse, Sabtu (20/1/2017), berikut sejumlah hal konyol yang dilakukan Presiden Amerika Serikat:

 

 

2 dari 6 halaman

1. Muntah di Pangkuan PM Jepang

Pada 8 Januari 1992, Presiden AS George HW Bush melakukan hal yang tak diduga. Ia muntah di pangkuan Perdana Menteri Jepang Kiichi Miyazawa saat makan malam kenegaraan di Tokyo.

Kala itu, Bush sedang tak enak badan. Ia bahkan muntah-muntah sebelum makan malam kenegaraan dimulai.

Dokter pribadinya, Dr. Burton Lee, sudah menganjurkan agar pria asal Texas itu istirahat dan membatalkan kehadiran pada acara makan malam.

Setelah menyantap salmon mentah dan kaviar, Bush tiba-tiba muntah di kaki perdana menteri yang duduk di sampingnya.

Ibu Negara Barbara Bush melompat dari kursinya, meletakkan serbet di dekat mulut suaminya, sementara agen Secret Service cepat-cepat menyangga tubuhnya agar tak jatuh.

Bush kemudian tergeletak di lantai -- dengan nada bercanda ia mengatakan kepada Dr. Lee untuk menyembunyikannya di bawah meja sampai makan malam usai.

Media Jepang menyembunyikan rekaman kejadian tersebut, agar sang tamu negara tak mendapat malu. Namun, tak butuh waktu lama sampai rekaman itu tersebar.

Sampai-sampai, warga Jepang membuat istilah baru bushusuru (yang dilakukan Bush), yang merujuk pada seseorang yang muntah.

3 dari 6 halaman

2. Bandara Kacau Gara-Gara Presiden Cukur Rambut?

Pada 18 Mei 1993, penundaan penerbangan terjadi di Bandara Internasional Los Angeles.

Rumor yang menyebar, itu gara-gara ulah Presiden AS kala itu, Bill Clinton yang cukur rambut di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One.

Dua dari empat landasan di bandara ditutup, untuk mempersiapkan keberangkatanAir Force One.

Juru bicara Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan, sejumlah pesawat terbang berputar-putar di atas bandara, menunggu izin mendarat. Air Force One sendiri tetap berada di landasan dengan mesinnya menyala.

Pihak Gedung Putih tak pernah membantah laporan sebelumnya, hanya mengatakan bahwa Secret Service tak meminta penutupan landasan.

Belakangan, sejumlah dokumen yang isinya dibuka untuk publik, atas nama UU Kebebasan Infomasi tak mengindikasikan bahwa tak ada penundaan yang terjadi di bandara pada tanggal tersebut.

4 dari 6 halaman

3. Niat Kabur, Tapi Pintu Tak Mau Terbuka

Pada 2005, Presiden George W. Bush kepergok tak bisa membuka pintu. Kala itu, ia sedang mengadakan kunjungan kenegaraan di China.

Sebelumnya, dalam konferensi pers, sejumlah jurnalis mempertanyakan sikap Bush yang terlihat acuh, tak nyaman, dan terburu-buru ingin pergi saat bertemu dengan Presiden China

Bush balas bertanya, apakah jurnalis pernah mendengar istilah 'jet lag'. "Jadi, itu menjawab pertanyaan Anda," kata dia.

Para reporter ingin mengajukan pertanyaan lebih banyak, namun Bush cepat-cepat mengakhiri sesi jumpa pers kala itu dan berjalan ke arah pintu.

Ia mencoba membukanya. Tak berhasil. Bush terus berupaya agar daun pintu terbuka. Gagal.

"Aku mencoba melarikan diri. Sudah jelas, upaya itu gagal," kata dia, menahan malu, pada para wartawan.

Bush kemudian keluar lewat pintu lain. Seseorang mengabadikan insiden tersebut dengan kamera. Ekspresi wajah sang presiden dalam foto itu sungguh kocak.

5 dari 6 halaman

4. Tak Sadar Menyelundupan Narkoba

Pada 1958, Richard Nixon masih menjabat sebagai wakil presiden. Kala itu, dia bertemu dengan musisi jazz kenamaan sekaligus duta Kementerian Luar Negeri AS, Louis Armstrong di Bandara Idlewild, New York I (sekarang Bandara John F Kennedy).

Armstrong sedang antre pemeriksaan bea cukai. Ia baru pulang dari tur internasional.

Ia membawa tas. Ada 1,4 kilogram ganja di dalamnya. Nixon tiba-tiba mendekati Armstrong, bertanya apa yang dilakukannya di antrean.

Saat lawan bicaranya menjawab pertanyaan, Nixon tiba-tiba mengambil tas Armstrong, dan berkata kepadanya, "Seorang duta tak seharusnya lewat pemeriksaan bea cukai. Dan seorang Wapres dengan senang hati membawakan tasmu."

Ketika Nixon mengetahui kebenaraannya beberapa tahun kemudian, dengan nada terkejut ia berucap, "Louis merokok ganja?"

6 dari 6 halaman

5. Seragam Mewah Secret Service Rancangan Pak Presiden

Pada Januari 1970, Richard Nixon menganggap, stelan jas warna gelap yang dipakai anggota pengawal kepresidenan atau Secret Service tak keren.

Ia pun menggantinya dengan seragam pengawal ala Eropa yang pernah dilihatnya. Dan, inilah seragam baru rancangannya: tunik putih dengan aksen keemasan pada bahu yang dipadu celana hitam, topi tinggi, dan pistol di pinggang.

Seragam itu sangat mewah. Diam-diam, sang presiden juga ingin membuat PM Inggris Harold Wilson yang akan datang terkesan.

Namun, alih-alih menuai pujian. Kritik justru membanjiri. Salah satu wartawan menyebut, seragam itu mirip yang dikenakan penerima tamu (usher), lainnya menuding itu mirip Nazi atau figuran dalam film.

Seorang wartawan berpendapat, seragam mirip yang dikenakan pengawal kerahaan di Eropa tak sesuai dipakai di Amerika yang menganut sistem pemerintahan demokratis.

Bahkan agen Secret Service pun membencinya. Mereka pun akhirnya menyimpannya dalam gudang.

Sepuluh tahun kemudian, seragam itu dijual ke sebuah marching band sekolah menengah -- yang lebih pantas untuk memakai seragam semacam itu.