Sukses

Pertama Kali, Pasangan LGBT Menikah di Akademi Militer AS

Kedua mempelai LGBT itu menajalankan prosesi pernikahan secara sederhana dan ala militer.

Liputan6.com, Washington, DC - Dua kapten angkatan darat di Amerika Serikat telah memecahkan rekor baru. Mereka menikah di Akademi Militer AS, atau dikenal sebagai West Point atau USMA pada 13 Januari 2018.

Bukan pernikahan biasanya, tentunya. Diketahui, kedua pasangan tersebut merupakan pasangan homoseksual alias LGBT.

Daniel Hall (30) dan kekasihnya, Vincent Franchino (26), mengikat janji suci di akademi militer tertua di Amerika Serikat. Ini adalah kali pertamanya sekolah tentara menggelar pesta pernikahan pasangan sesama jenis.

Daniel dan Vincent mempunyai alasan tersendiri untuk mengadakan resepsi di West Point. Sebab,kKisah cinta mereka berawal di sana.

Keduanya pertama kali bertemu di West Point pada 2009. Daniel adalah seorang senior dan Vincent adalah mahasiswa baru.

Namun, kencan pertama mereka harus terhenti pada 2012 setelah AS mencabut kebijakan "don't ask don't tell" yang melarang LGBT melayani militer.

Daniel dan Vincent adalah pilot helikopter Apache. Sekarang mereka ditempatkan bersama di Fort Bliss di Texas, Amerika Serikat.

Pasangan LGBT di angkatan darat Amerika Serikat menikah di West Point, New York. (Facebook)

"Kami berkomitmen untuk bekerja secara profesional sejak awal menjalin hubungan, karena kami dipisahkan oleh kelas dan pangkat," ungkap Daniel kepada The Independent, Senin (22/1/2018).

"Kami sangat beruntung memiliki teman dan keluarga yang hadir dari berbagai penjuru dunia, bukti cinta dan dukungan mereka terus berlanjut dan tak terhenti. Awal bagus untuk memulai kehidupan pernikahan," lanjutnya.

 

2 dari 2 halaman

Prosesi Pernikahan Ala Militer

Daniel dan Vincent mengumumkan rencana pernikahannya melalui Twitter pada bulan Juli 2017.

Daniel mengatakan, menikah di West Point bisa menyelamatkan keduanya dari biaya pernikahan yang mahal dan gangguan lain.

Akan tetapi, ide tersebut ditentang keras oleh dua hakim federal, walaupun akhirnya mereka membolehkannya per 1 Januari 2018.

Resepsi pernikahan kedua mempelai pun berjalan sederhana dan khidmat.

Kostum yang dikenakan tidak neko-neko. Keduanya sama-sama memakai seragam. Sedangkan untuk prosesi, mereka memilih ala militer.

Upacara pernikahan pasangan LGBT itu menandai gebrakan baru dunia kemiliteran AS dan komunitas LGBT di Negeri Paman Sam, pasca-Presiden Donald Trump melarang orang-orang homoseksual dan lesbian menjadi pelayan negara.

"Semakin kita terlihat sebagai sebuah komunitas, semakin banyak koneksi yang kita buat. Semakin banyak pula kemajuan yang bisa kita ciptakan," ucap sang kapten.

Video Terkini