Liputan6.com, Jakarta - Banten dan sekitarnya baru saja diguncang gempa sekitar pukul 13.40 WIB. Gempa bahkan terasa hingga ke kota lain, di kawasan Jawa bagian barat, Jawa bagian tengah, dan DKI Jakarta.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) dengan titik pusat yang berlokasi di 81 kilometer barat daya Lebak, Provinsi Banten.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya BMKG, lembaga pemerintah dari berbagai negara turut memantau aktivitas sesimik tersebut.
Lembaga pemantau gempa independen yang berbasis di Prancis, European-Mediterranean Seismological Centre (EMSC) mencatat gempa berkekuatan 6,0 SR di kawasan Jawa bagian barat, Indonesia.
Menurut EMSC, gempa memiliki titik koordinat di 6,71 derajat selatan dan 106,33 derajat timur, berlokasi di antara 64 kilometer barat daya Depok, Jawa Barat dan 39 kilometer barat laut Pelabuhan Ratu, Banten.
Sementara itu, lembaga pemerintah Amerika Serikat, US Geological Survey (USGS) mencatat gempa tersebut berkekuatan 6,0 SR, dengan titik pusat di Binuangeun, Banten Indonesia.
Pantauan USGS, gempa terletak di 7,196 derajat selatan dan 105.918 derajat timur dengan kedalaman 49,3 kilometer.
Getaran gempa juga diperkirakan mencapai Palembang, Sumatera Selatan bagian barat, sampai Semarang (Jawa Tengah).
Lembaga itu juga mencatat, lindu berstatus "hijau" dengan perkiraan kerusakan fasilitas dan kerugian ekonomi yang minim.
Sementara itu, lembaga pemerintah AS lainnya, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memantau bahwa gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
Selain di Indonesia, dua negara ini juga dilanda bencana alam di hari dan tanggal yang sama, yakni Jepang dan Alaska. Berikut rangkuman Liputan6.com, Selasa (23/1/2018).
2. Gempa Alaska
Tak lama setelah Indonesia digoyang gempa -- hanya berselang sekitar 3 jam -- USGS mengeluarkan peringatan adanya gempa besar yang mengguncang Alaska, Amerika Serikat.
USGS mencatat, gempa itu berkekuatan 8,1 Skala Richter dan terjadi pada pukul 09.31 GMT atau pukul 16.31 WIB.
Gempa dikabarkan melanda kawasan pesisir pantai Alaska, atau sekitar 250 hingga 300 kilometer dari tenggara Chiniak, Kanada. Demikian seperti dikutip dari Sky News.
The US National Tsunami Warning Center yang bernaung di bawah National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) pun menyatakan gempa Alaska tersebut berpotensi tsunami.
Wilayah yang disinyalir terdampak tsunami yaitu sejumlah besar wilayah pantai barat Amerika Utara yang meliputi Alaska, Vancouver dan beberapa kota pantai barat Kanada, Negara Bagian Washington AS, California, hingga Hawaii.
"Berdasarkan semua data, gempa tersebut mungkin dapat menghasilkan tsunami yang dapat merusak daerah pesisir hingga jauh dari pusat gempa," menurut pantauan US Pacific Tsunami Warning Center.
"Tsunami diperkirakan akan terjadi tiga jam ke depan," lanjut keterangan itu.
Belum ada laporan mengenai kerugian dari gempa. Otoritas setempat juga menghimbau agar orang-orang yang berada di daerah pesisir untuk menjauh, pergi ke tempat yang lebih tinggi.
Dalam sebuah peringatan untuk Alaska dan British Columbia, Office of Emergency Management Kota Anchorage, Alaska mengatakan: "Peringatan tsunami. Tsunami dengan genangan yang signifikan mungkin atau sudah terjadi."
"Jika Anda berada di daerah pesisir, segera pergi ke tempat yang lebih jauh atau daratan yang lebih tinggi," imbuh mereka.
Advertisement
3. Erupsi Gunung Berapi di Jepang
Sejumlah turis yang sedang menikmati salju di resor ski Jepang harus diungsikan ke tempat aman. Pasalnya, sebuah gunung berapi di dekat kawasan wisata itu erupsi.
Erupsi gunung memicu longsoran salju dan batu ke lereng. Insiden ini terjadi pada Selasa, 23 Januari 2018 sekitar pukul 10.00 waktu setempat atau 08.00 WIB.
Bencana itu membuat puluhan pemain ski terjebak oleh longsoran salju dan 15 lainnya cedera akibat longsoran batuan vulkanik.
Dikutip dari The Guardian pada Selasa (23/1/2018), satu orang dilaporkan hilang, ketika Gunung Kusatsu-Shirane di Prefectur Gunma, Jepang, erupsi.
Adapun mereka yang terjebak longsoran salju, enam di antaranya adalah anggota pasukan pertahanan diri Jepang (SDF) yang terlibat dalam manuver pelatihan, kata kementerian pertahanan.
Keenam orang tersebut berhasil diselamatkan, tapi beberapa lainnya terluka.
Badan pengelola kebakaran dan penanggulangan bencana mengatakan, dua orang mengalami luka parah, dengan rincian lebih lanjut harus dikonfirmasi.
Tiga lainnya, yang terperangkap dalam longsoran salju, berhasil diselamatkan, lapor media Jepang. Hingga kini, upaya pencarian korban hilang masih dilakukan oleh tim SAR, termasuk anggota SDF.
Kusatsu-Shirane, gunung berapi seluas 2.160 meter (7.090 kaki), telah meletus pada Selasa pagi, kata badan meteorologi Jepang (JMA).
Badan bencana Jepang tersebut memperingatkan bahwa batu bisa terlempar sejauh 2 kilometer (1 mil) dari puncaknya.
Meski demikian, menurut pejabat JMA tidak jelas apakah longsoran salju disebabkan oleh aktivitas vulkanik, tapi longsoran tersebut terjadi hampir bersamaan.