Liputan6.com, Seoul - Sejumlah foto Kim Jong-un disobek-sobek oleh para pembelot dan aktivis anti-Korea Utara dalam sebuah demonstrasi di depan Gedung Parlemen, Seoul, Korea Selatan, pada 24 Januari 2018.
Demonstrasi itu dilakukan guna memprotes upaya Korea Selatan merangkul Korea Utara agar mau berpartisipasi pada PyeongChang 2018 yang digelar bulan depan.
Aksi protes itu dipimpin oleh aktivis sekaligus pembelot dari Korea Utara, Park Sang-hak, beserta delapan simpatisannya. Demikian seperti dikutip dari Associated Press (24/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Aksi ini adalah kehendak bersama dari 32.000 pembelot Korea Utara yang telah mempertaruhkan hidup mereka dalam perjalanan mereka ke Korea Selatan," teriak Park.
Ia dan delapan aktivis lainnya kemudian merobek tiga foto Kim Jong-un dan melemparkan sobekan-sobekan itu ke udara sebagai protes atas apa yang mereka sebut "Olimpiade Pyongyang".
Kiprah aktivisme Park Sang-hak dalam mengkritik Korea Utara kerap menjadi sorotan.
Beberapa tahun lalu, ia bersama sejumlah simpatisannya merupakan dalang di balik kampanye propaganda balon terbang yang diterbangkan dari Korsel ke Korut. Balon itu berisi selebaran propaganda untuk memengaruhi warga Korea Utara agar membelot ke Korea Selatan.
Menuai Kritik dari Korea Utara
Sementara itu, pada Senin, 22 Januari, sebuah kelompok konservatif di Seoul turut menggelar demo dengan tajuk serupa.
Saat demonstrasi, kelompok konservatif anti-Korut itu membakar foto Kim Jong-un dan sebuah bendera Korea Utara.
Demo itu digelar bertepatan dengan agenda kunjungan delegasi seni Korea Utara ke Seoul dan Gangneung untuk meninjau lokasi seremoni pembukaan PyeongChang 2018.
Merespons demonstrasi pada Senin lalu, media pemerintah Korut menyebut para peserta aksi sebagai "sampah manusia", menuntut Seoul untuk meminta maaf dan mencegah agar peristiwa serupa tidak berulang, serta mendesak Negeri Ginseng untuk "dengan tegas menghukum" para pemrotes.
Advertisement
Korsel Imbau Warga untuk Mendukung PyeongChang 2018
Ketika dimintai pendapat tentang demonstrasi dan tanggapan Korea Utara, Baik Tae-hyun, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyerukan persatuan nasional untuk memastikan keberhasilan penyelenggaraan Olimpiade.
"Korea Utara adalah peserta Olimpiade sehingga ada kebutuhan untuk memperlakukan mereka dengan benar," katanya.
"Selatan dan Utara harus dengan tulus memenuhi kesepakatan dan juga kesepakatan mereka dengan Komite Olimpiade Internasional."
Usai melakukan pembicaraan formal dengan Korea Selatan awal Januari 2018 lalu, Korea Utara setuju untuk mengirim delegasi ke Olimpiade. Delegasi Korut mencakup pejabat, atlet, kelompok sorak-sorai, wartawan, rombongan seni, dan tim demonstrasi taekwondo.
Atlet Utara dan Selatan juga sepakat untuk bersama-sama melakukan parade pembukaan di bawah satu bendera "unifikasi" pada upacara pembukaan 9 Februari. Rombongan seni dari Korea Utara juga dijadwalkan tampil dalam upacara pembukaan di Seoul dan Gangneung.
Tim hoki es perempuan kedua negara juga sepakat untuk berkompetisi di bawah satu bendera unifikasi pada PyeonChang 2018 nanti.