Sukses

Diskon Heboh Nutella di Prancis Diserbu Pembeli hingga Rusuh

Di jaringan supermarket Prancis, Nutella didiskon sebesar 70 persen. 15 menit tandas, namun terjadi kericuhan hingga banyak yang terluka.

Liputan6.com, Paris - Siapa yang tak suka Nutella. Selai hazelnut cokelat adalah salah satu yang banyak disukai orang. Karena jadi favorit, harganya pun mahal dan jarang sekali diskon besar-besaran.

Bisa dibayangkan jika selai favorit itu diskon. Tak cuma 30 atau 50 persen, tapi hingga 70 persen! Tentunya, orang akan berebut mendapatkannya, bukan?

Di jaringan supermarket Prancis, Nutella didiskon sebesar 70 persen. Dari harga 4.50 euro, dijual menjadi 1.40 euro. (sekitar Rp 75 ribu dijual menjadi Rp 23 ribu).

Tentu saja semua orang berbondong-bondong membelinya. Tak masalah jika hanya memborong. Tapi apa jadinya, kalau berebut dan sikut-sikutan seperti di seluruh gerai Intermarché supermarket di Prancis.

Saksikan video bagaimana para pembeli berebut Nutella di Prancis:

"Mereka bertingkah kayak binatang. Seorang perempuan dijambak. Seorang nenek membawa sekotak nutella di kepalanya, dan lainnya tangannya berdarah," kata seorang pelanggan seperti dikutip dari BBC pada Jumat (26/1/2018).

Polisi pun dipanggil ketika para pembeli mulai bertengkar dan mendorong satu sama lain berebut Nutella. Insiden itu terjadi pada Kamis 25 Januari 2018.

Staf di salah satu supermarket Intermarché mengatakan kepada koran Le Progres, "Kami mencoba membarikade di antara pembeli. Tapi mereka ganas mendorong kami."

Dalam 15 menit, stok Nutella yang mereka miliki tandas. Tapi tak sedikit pembeli yang terluka.

Adegan serupa telah dilaporkan di seluruh Prancis, dengan beberapa di antara supermarket itu mengalami kerusuhan.

2 dari 2 halaman

Diskon Sepihak 

Sekitar 365 juta kilogram Nutella dikonsumsi setiap tahun di 160 negara di seluruh dunia.

Selai manis itu diciptakan oleh keluarga Ferrero pada tahun 1940an di wilayah Piedmont Italia, yang terkenal dengan hazelnutnya.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka menyesalkan kekerasan hari Kamis 25 Januari di seluruh Prancis itu. Namun, mereka mencatat bahwa diskon tersebut telah diputuskan secara sepihak oleh Intermarché.