Liputan6.com, Berlin - Jerman relatif beruntung, negara itu tak jadi sarang bagi jenis-jenis ular yang menakutkan.
Di Jerman, hanya ada enam jenis binatang melata itu: empat spesies kolubrid atau colubridae (coluber) dan dua spesies ular berbisa.
Baca Juga
Tapi makhluk tersebut jarang terlihat, karena mereka lebih suka bersembunyi di padang rumput dan semak belukar.
Advertisement
Seorang warga AS yang tinggal di Jerman, Steve Crumbaker sangat terkejut saat melihat aksi dari seekor ular pada tahun 2009. Ia merekamnya dan meng-upload ke platform pengunggah video.
Tayangan tersebut menunjukkan, ular berjalan di antara mortar (perekat tembok) rumah Crumbaker. Diketahui jenis ular itu adalah ular tikus.
Ular ini tidak hanya memakan tikus, seperti namanya, meski mereka sangat menyukai binatang pengerat tersebut. Ular tikus juga tidak berbisa, namun cukup gesit.
Ular dengan gerakan mirip manusia laba-laba (spiderman) masih banyak dijumpai, namun tampaknya banyak yang terpesona oleh kemampuan ular tikus ini.
Berikut penjelasan ilmiah mengenai pergerakan ular di tembok yang vertikal, dilansir Deutsche Welle, Jumat (26/1/2018).
Berikut videonya:
Teknik
Spesies lain dari ular tikus yang tidak beracun, ular jagung (Pantherophis guttatus), juga merupakan pendaki yang cekatan.
Hewan yang panjangnya bisa mencapai 150 sentimeter (4,9 kaki) ini bisa dijadikan peliharaan dan oleh karena itu, ia menjadi subyek di banyak penelitian.
Salah satu peneliti ular jagung, Bruce C. Jayne dari University of Cincinnati mengatakan, reptil ini tidak dapat berpijak pada alat propulsi (penggerak) miliknya saat merayap di dinding.
Sebagai gantinya, mereka menggunakan teknik "concertina": tubuh membentuk loop horisontal, kemudian kepala bergerak maju dan meluruskan tubuh, mirip dengan sebuah akordeon atau per.
Ular dalam video di atas melebarkan kepala dan bagian depan tubuhnya saat berada di dinding vertikal dan kemudian menemukan tempat berpijak dengan sisik ventral-nya (perut).
Dengan teknik itu, ular bisa menekan tubuhnya untuk bergerak.
Sedangkan demi menghindari badannya jatuh, reptil ini biasanya menekan tubuhnya sendiri sebanyak tiga sampai lima kali atau bahkan lebih, menurut penelitian Jayne.
Ular paling sering mendorong diri mereka untuk bergerak maju, melalui gerakan bergelombang yang dimulai dari kepala hingga bawah tubuh. Ini disebut undulasi lateral, seperti yang dilakukan ular derik.
Advertisement
Mengapa Ular Merayap di Tembok?
Mengapa mereka bertingkah laku seperti itu? Kemungkinan besar ular berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, tentu saja dalam pencarian di perjalanannya, menurut organisasi pelepasan satwa liar AS, Animal Pro.
Jadi jika Anda pernah melihat seekor ular merayap dengan gerakan berkelok di dinding, mungkin ada seekor tupai atau burung yang hinggap di atap rumah.