Sukses

Tak Lama Setelah Vaksin, Penari Asal Inggris Mengaku Lumpuh

Wanita muda ini terpaksa melepaskan cita-citanya sebagai seorang penari karena efek samping yang ia rasakan pascavaksin.

Liputan6.com, Essex - Seorang gadis berusia 17 tahun mengaku lumpuh setelah melakukan vaksin gardasil. Tubuhnya lemas tak berdaya dan tak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Dikutip dari laman Daily Mail, Minggu (27/1/2018), Nicole El-Safty, dari Clacton, Essex, Inggris mengatakan bahwa ia sama sekali tak bisa bergerak beberapa bulan setelah menjalani vaksin.

Vaksin gardasil adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks, vulva, vagina dan anus. Selain mencegah infeksi yang disebabkan HPV-16, HPV-18, juga menangkal infeksi HPV-6 dan HPV-11 sebagai penyebab kutil kelamin.

Wanita muda ini terpaksa melepaskan cita-citanya sebagai seorang penari karena efek samping yang ia rasakan.

Kasus serupa sebenarnya pernah terjadi. Di Inggris sendiri sudah ada dua wanita lain yang mengalami masalah serupa. Kekhawatiran banyak wanita pun tergambar jelas apabila ingin melakukan vaksin ini.

Namun, badan kesehatan di seluruh dunia menolak jika vaksin gardasil memiliki efek samping.

Studi telah dilakukan secara berulang bahkan menunjukkan bahwa vaksin ini efektif melindungi beberapa bentuk kanker lain seperti kanker rahim dan tenggorokan.

"Sebelum suntik, saya merasa bahwa badan saya sehat dan tak mengalami sakit sama sekali. Namun, beberapa hari setelah divaksin, saya melihat ada berita di TV tentang efek samping dari vaksin itu," ujar El-Safty.

"Waktu itu saya lihat efek yang ditimbulkan termasuk jantung dan kelumpuhan," tambahnya.

 

2 dari 2 halaman

Mengaku Lumpuh

Beberapa bulan setelah melakukan vaksin gardasil, El-Safty mengaku tak bisa bangun dari tempat tidur.

"Saya dilarikan ke rumah sakit dan selama berbulan-bulan pula dokter tak dapat memastikan masalah apa yang saya alami. Dan kemudian dokter menyebut saya menderita artritis," ujar El-safty

Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.

"Saya merasa itu tak masuk akal. Sebab, saya sangat gesit dan berdansa tiap malam. Saya selalu berlatih dan menjaga kebugaran," ungkap El-Safty.

"Naluriku mengatakan bahwa ada yang tak beres dari hal ini. Kini aku hanya bisa bergantung pada ibuku saja," tambahnya.