Sukses

Direktur CIA: Korea Utara Bisa Merudal AS Beberapa Bulan Lagi

Direktur CIA Mike Pompeo mewanti-wanti bahwa ancaman Korea Utara dan pemimpinnya, Kim Jong-un, telah semakin nyata.

Liputan6.com, Washington, DC - Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) Mike Pompeo mewanti-wanti bahwa ancaman Korea Utara dan pemimpinnya, Kim Jong-un telah semakin nyata setiap bulannya.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis BBC, Gordon Corera, di markas CIA, di Langley, Virginia, Pompeo juga mengatakan bahwa Korea Utara akan mampu menyerang AS dengan rudal dalam hitungan hari hingga bulan.

"Kita berbicara tentang Korea Utara dan Kim Jong-un memiliki kemampuan untuk mengirimkan senjata nuklir ke Amerika Serikat dalam hitungan beberapa bulan," kata Pompeo, seperti dikutip dari Time, Selasa (30/1/2018).

"Tugas kami adalah memberikan informasi intelijen kepada Presiden Amerika Serikat yang akan memberikannya serangkaian pilihan, termasuk untuk menyelesaikan dengan cara-cara non-diplomatik," ia melanjutkan.

Kendati demikian, Pompeo mengakui bahwa penggunaan kekuatan melawan Korea Utara dapat menyebabkan hilangnya nyawa di kawasan, yang merupakan rumah bagi dua sekutu utama AS, Jepang dan Korea Selatan.

Mereka "sadar" akan konsekuensi tersebut, katanya. Ia juga mengatakan bahwa "banyak hal mungkin terjadi" ketika harus menghadapi Korea Utara dan Kim Jong-un.

2 dari 2 halaman

Opsi Diplomatik Tetap Pilihan Utama?

Mike Pompeo juga memandang Kim Jong-un sangat berambisi untuk dapat memproduksi satu rudal nuklir yang benar-benar bekerja.

"Bukan hanya satu, bukan sekadar pameran, bukan juga sesuatu yang hanya bisa ditampilkan pada parade semata," kata Pompeo mengomentari ambisi Kim Jong-un untuk membuat rudal nuklir.

Sang Direktur CIA juga mengatakan bahwa Kim Jong-un ingin memiliki sistem persenjataan nuklir yang mampu ditembakkan secara bersamaan, yang semakin meningkatkan risiko terhadap AS.

Di satu sisi, tak jelas apakah AS memiliki sistem pencegat rudal nuklir yang ditembakkan secara bersamaan.

Meski begitu, Pompeo tidak menganggap serangan Korea Utara ke Amerika Serikat sudah dekat, karena Washington DC senantiasa berusaha menetralisasi ancaman itu dengan berfokus pada opsi-opsi diplomatik. Demikian seperti dikutip dari Associated Press pada 24 Januari 2018.

Pria yang pernah duduk di kursi Parlemen AS itu juga mengatakan bahwa Gedung Putih tengah mempersiapkan serangkaian pilihan agar Presiden Donald Trump memiliki "berbagai kemungkinan" untuk mengatasi ancaman tersebut.

Kendati demikian, Pompeo tidak menjelaskan apakah opsi militer menjadi salah satu pilihan yang akan dipertimbangkan.

"Ada banyak usaha di seluruh pemerintahan AS demi memastikan agar warga tak merasa risih (terhadap ancaman Korut)," kata Pompeo.

Video Terkini