Sukses

Ketahuan Curi 4 Ton Jeruk, Satu Keluarga di Spanyol Ditangkap

Penangkapan ini bermula dari kecurigaan anggota polisi Spanyol yang curiga terhadap tiga buah mobil yang melintas saat diadakan patroli.

Liputan6.com, Sevilla - Kepolisian wilayah Sevilla, Spanyol menahan sekelompok pencuri yang hendak melarikan diri usai merampas sekitar empat ton jeruk.

Dikutip dari laman The Local Spain, Rabu (31/1/2018), penangkapan ini bermula dari kecurigaan anggota polisi setempat yang curiga terhadap tiga buah mobil yang melintas saat tengah diadakan patroli.

Tepatnya di antara jalan Torreblanca dan Mairena de Alcor, Sevilla, Spanyol, tiba-tiba tiga mobil itu langsung memutar kemudinya.

Diduga, pengemudi itu takut saat melihat ada mobil patroli polisi di hadapan mereka.

Saat melihat hal aneh itu, polisi langsung bergegas untuk mengikuti mobil tersebut, hingga akhirnya dapat dihentikan.

Disaat tiga mobil itu berhasil dihentikan, polisi menemukan hal yang mengejutkan. Ada ribuan buah jeruk matang yang keluar dari dalam mobil saat salah satu pintu mobil dibuka.

Ada yang masih dalam karung sementara ada yang berserakan begitu saja. Hal yang mengejutkan adalah ketiga perampok di tiga mobil itu adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

Diduga, jeruk-jeruk itu adalah hasil curian dari sebuah gudang buah yang terletak di kota Carmona. Mereka ditangkap dan dimintai keterangan di kantor polisi Spanyol.

Meski sudah ditangkap dan diselidiki, satu keluarga yang tak disebutkan namanya ini tak masih saja ngeyel dan tak mengakui kesalahannya.

"Sepanjang perjalanan yang jauh, mereka tetap mengumpulkan jeruk-jerul yang jatuh di jalanan," ujar polisi Spanyol.

Diperkirakan ada sekitar 26 ribu buah jeruk yang mereka curi dengan asumsi memiliki berat sebanyak 4 ton.

2 dari 2 halaman

Aroma Jeruk Ampuh Redakan Stres dalam 15 Menit

Bicara soal jeruk ada manfaat khas dari buah yang kaya akn vitaman C ini. Sebuah tempat spa di London menawarkan terapi baru bagi orang-orang yang ingin mengurangi stres hanya dalam waktu 15 menit.

Tempat tersebut menggabungkan rangsangan cahaya yang terbukti mampu mengurangi depresi musiman yang diduga disebebkan oleh kurangnya paparan sinar matahari atau Seasonal Affective Disorder (SAD), dengan aroma ilmiah yang terbukti berpengaruh bagi pikiran dan tubuh.

Pria dibalik gabungan terapi cahaya dan aroma itu adalah Tim Jacob, Profesor Emeritus di School of Bioscience Cardiff University.

Ia menghabiskan waktunya untuk mengkaji soal psikofisiologi penciuman: bagaimana kita mencium, mengapa kita mencium, apa yang kita cium dan bagaimana hal itu mempengaruhi kita secara fisik dan mental.

"Saya tertarik dengan potensi dampak sebuah aroma terhadap kecemasan dan depresi," ujar Jacob seperti dikutip dari Daily Mail.

Berdasarkan riset, terdapat tiga aroma yang dapat mempengaruhi perasaan dan perilaku seseorang.

"Lavender mengandung anastesi natural yang disebut linalool, itu mengapa lavender dikenal dapat menenangkan," jelas Jacob.

"Aroma jeruk memiliki efek anti-depresan dan mint terbukti meningkatkan kemampuan olahraga," ujar dia.

Video Terkini