Liputan6.com, Hong Kong - Petugas dari unit penjinak bahan peledak Hong Kong kembali menemukan bom dari era Perang Dunia II. Temuan tersebut dari hasil penggalian pada Rabu, 31 Januari 2018 malam waktu setempat.
"Petugas menemukan bom era Perang Dunia II dalam kondisi membahayakan di lokasi konstruksi," kata polisi.
Baca Juga
Seperti dikutip dari CNN, Senin (1/2/2017), ini adalah peledak kedua yang belum meledak dan ditemukan di wilayah China dalam sepekan.
Advertisement
Bahan peledak yang terbaru ini ditemukan pada Rabu, 31 Januari di dekat pusat pameran Hong Kong Convention Center dan Exhibition Centre. Lokasi tersebut tak jauh dari tempat penemuan sebuah bom seberat 450-500 kilogram yang ditemukan Sabtu, 27 Januari dan dijinakkan pada Minggu, 29 Januari 2018.
Akibat temuan bom kedua tersebut, polisi menutup beberapa jalan dan mengepung daerah di lingkungan Wan Chai yang sibuk. Toko-toko ditutup dan jalan setapak di dekatnya juga diblokir saat tim penjinak bom memeriksa perangkat tersebut.
Polisi mengatakan sekitar 4.000 orang telah dievakuasi dari daerah Wan Chai. Sejumlah layanan feri lintas pelabuhan juga ditunda.
Petugas dari unit penjinak bom Alick McWhirter mengatakan bahwa perangkat yang baru ditemukan itu adalah tipe yang sama dengan yang ditemukan di Hong Kong pada hari Sabtu. Kendati demikian menurutnya akan lebih sulit ditangani karena bagian sekering mengalami kerusakan parah.
"Bom itu dalam kondisi membahayakan, mekanisme sekering rusak parah dan posisi bomnya menyulitkan peralatan kami untuk mendapatkan akses optimal," kata McWhirter.
Setelah ditemukan bom pertama hari Sabtu, sekitar 1.500 orang dievakuasi dari dekat lokasi dan beberapa jalan ditutup sebelum berhasil dijinakkan keesokan harinya.
Menurut arsip militer AS, Korps Angkatan Udara negara tersebut mulai mengebom Hong Kong saat berada di bawah pendudukan Jepang pada musim gugur 1942 dan menyerang kota tersebut puluhan kali. Sebagian besar serangan udara tersebut dilakukan oleh bomber B-24 dan B-25, yang bisa membawa hingga 8.000 pon bom.
McWhirter mengkonfirmasi bom yang baru ditemukan itu berasal dari AS.
Sebelumnya, sejumlah bom dari era Perang Dunia II yang belum meledak juga pernah ditemukan di sebuah lokasi konstruksi Hong Kong. Media setempat melaporkan temuan terjadi tahun 2017 dan 2014.
Bukan Temuan Pertama
Temuan hari Sabtu bukanlah satu-satunya yang ada di Hong Kong.
Pada bulan Januari tahun lalu, sebuah bom pasif AN-64 seberat 220 kg--mengandung TNT seberat 120 kg--milik AS ditemukan di lokasi konstruksi di Pok Fu Lam. Diduga kuat, bom itu merupakan peninggalan Perang Dunia II.
Pada tahun 2014, sebuah bom pasif milik AS jenis ANM-65 seberat 900 kg juga ditemukan di sebuah lokasi konstruksi di Happy Valley.
Seluruh bom berhasil diamankan dan dijinakkan oleh otoritas Hong Kong. Tidak ada laporan korban luka dan jiwa sepanjang proses penjinakan dan pengamanan tersebut.
Advertisement