Liputan6.com, Islamabad - Gempa 6,1 skala Richter di Afghanistan, Rabu pagi 31 Januari terasa hingga negara-negara tetangganya. Bumi di Pakistan pun berguncang hebat.
Saat itu, Ayesha dalam kondisi terjepit. Gadis 16 tahun yang tinggal di Distrik Charsadda, Provinsi Pakhtunkhwa, Pakistan dikepung dua pria bersenjata yang berniat memerkosanya.
Baca Juga
Seperti dikutip dari situs Daily Pakistan, Kamis (1/2/2017), kala itu, Ayesha mengklaim, dua pria bejat menerobos masuk ke rumahnya. Gadis tersebut sedang sendirian kala itu, sang ibu sedang pergi mengunjungi kerabatnya.
Advertisement
Tiba-tiba gempa mengguncang. Kedua pria bejat itu kaget bukan kepalang, lalu ngacir.
Keluarga korban melaporkan kejadian tersebut pada aparat kepolisian setempatnya. Dalam laporan tertulis, para tersangka memasuki rumah mereka setelah memanjat tembok pembatas, menyandera anak gadis mereka, dan mencoba memerkosanya. Bejatnya lagi, para pelaku mencoba merekam perbuatannya itu dengan kamera ponsel.
Anggota Kepolisian Charsadda, Zahoor Afridi mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut dan memburu para tersangka. Korban telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Aparat juga telah meminta keterangan Ayesha.
Seperti dikutip dari Ary News, polisi telah menggerebek rumah kedua terduga pelaku. Namun, mereka terlanjur kabur.
Makan Korban Jiwa
Gempa yang mengguncang Pakistan Rabu pagi berpusat di Afghanistan. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan, gempa 6,1 SR terjadi pada kedalaman 191,2 kilometer.
Episentrumnya berada 265 timur laut ibu kota Afghanistan, Kabul.
"Guncangan tak terlalu kuat terjadi di seluruh negeri. Tidak dilaporkan terjadi hal serius sebagai dampaknya," demikian pengumuman dari Badan Penanganan Bencana Pakistan, sesaat setelah gempa, seperti dikutip Al Jazeera.
Belakangan, seperti dikutip dari situs Samaa, setidaknya dua orang tewas, termasuk satu anak-anak tewas akibat gempa yang mengguncang Pakistan.
Korban tewas jatuh di area Balochistan, Awaran, ketika gempa meremukkan rumah-rumah yang dibangun dari lempung.
Sementara itu, sejumlah siswa sekolah mengalami luka-luka saat cepat-cepat melarikan diri ke luar kelas di tengah kondisi panik.
Saksikan juga video berikut ini:
Advertisement