Sukses

16 Hari Hanyut di Samudra, Pria Ini Selamat Berkat Biskuit

Seorang pria berhasil diselamatkan oleh regu penyelamat setelah hanyut. Ia mengaku selamat berkat makan biskuit.

Liputan6.com, Florida - Seorang pria ditemukan selamat setelah hanyut di Samudra Atlantik selama 16 hari. Ia mengaku, hanya bermodalkan biskuit, nyawanya bisa tertolong.

Samuel Moss Jr sedang berlayar dari Bimini, distrik paling barat di Kepulauan Bahama, ke Nassau pada 13 Januari 2018 untuk memancing seorang diri. Kala itu, ia menggunakan kapal boat.

Di tengah pelayarannya, tiba-tiba perahu yang dinaikinya kehabisan bahan bakar, sedangkan ia harus mengahadapi ombak laut yang ganas.

Petenis berusia 23 tahun itu hanyut sejauh 10 mil dari lepas pantai West Palm Beach, Florida, Amerika Serikat, menurut keterangan tim SAR kepulauan Bahama.

"Dia ditemukan di arah berlawanan dari tempatnya pergi," ujar manager operasi Bahamas Air Sea Rescue Association, Chris Lloyd, kepada Sun Sentinel, seperti dikutip dari The Independent pada hari Senin (5/1/2018).

Moss mengatakan, ia selamat berkat mengkonsumsi snack Doritos, biskuit dan air mineral botol selama 12 hari. Hingga akhirnya, ombak setinggi 40 kaki menghantam kapalnya dan melahap seluruh persediaan makanannya.

Samuel Moss Jr hanyut seorang diri saat memancing di dekat West Palm Beach, Florida, Amerika Serikat. (US Coast Guard)

Dr. Kevin Buford dari St. Mary's Medical Center di West Palm Beach, mengatakan bahwa kondisi Moss sangat lemah saat US Coast Guard atau Penjaga Pantai AS menerbangkannya ke daratan.

Ini adalah kedua kalinya Moss diselamatkan dari lautan, karena kasus yang sama menurut Tribune 242.

Pada Februari tahun lalu, dia pernah terombang-ambing dan hanyut selama tiga hari di Grand Bahama, sebelum akhirnya Royal Bahama Defence Force menemukannya.

 

 

2 dari 3 halaman

7 Bulan Hanyut hingga ke Perairan Indonesia, Pelaut Ini Selamat

Kisah serupa juga pernah menimpa seorang pelaut asal Polandia, bahkan yang ini lebih parah dari yang dialami Moss. Ia terombang-ambing di Samudera Hindia -- termasuk ke perairan Indonesia -- selama tujuh bulan.

Dengan kapalnya yang rusak, ia ditemani seekor kucing hingga akhirnya penjaga pantai Prancis menyelamatkanya.

Pelaut bernama Zbigniew Reket itu mengatakan, ia dan kucingnya bisa selamat setelah hanyut tujuh bulan dengan makan sup instan tiap hari yang ia harus irit-irit. Selain itu, keduanya bisa bertahan hidup dengan air hujan dan sesekali memancing.

Pelaut berusia 54 tahun itu berhasil diselamatkan di dekat Pulau Reunion pada Hari Natal. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail pada Kamis, 28 Desember 2017.

Reket mengatakan, ia memulai perjalanan pada Bulan Mei, menuju Pulau Comoro di Mozambik menuju Afrika Selatan. Namun, karena mesin rusak dan tak memiliki alat komunikasi, ia mengaku hanyut hingga ke perairan Indonesia. Penyelidik tengah merangkai rencana perjalanan dan ceritanya yang menurut mereka tidak mungkin diverifikasi.

Perjalanan sang pelaut itu mencapai lebih dari 2.000 kilometer (1.200 mil) dan itu membuatnya harus berlayar melalui Selat Mozambik, rute pelayaran yang sibuk dengan arus kuat.

Kapal pelaut Reket adalah sekoci modifikasi yang berasal dari kapal pesiar.

Namun, rupanya kapal Reket tertiup angin menjauh dari tujuan sebelumnya, yakni Afrika Selatan dan kemudian terbawa ombak hingga dekat Pulau Reunion Prancis. Reket kemudian ditemukan oleh seorang awak kapal pesiar.

Pelaut itu mengatakan, instrumen di kapalnya rusak gara-gara diterjang ombak. Dengan demikian, dia tak bisa berkomunikasi.

"Kami hanyut ke perairan Somalia, lalu ke Maladewa dan ke Indonesia," klaim Reket.

"Berkali-kali aku bisa melihat daratan, tapi aku tak bisa mencapainya. Aku beberapa kali bisa melihat kapal, namun baterai radioku mati," ujar pelaut itu. 

3 dari 3 halaman

Baru Jadi Pelaut dari Tahun 2014

Reket mengaku baru memulai petualangan di laut, yakni tahun 2014. Kala itu, ia tengah bepergian ke India dari rumahnya di AS. Dia lalu membeli kapal agar bisa kembali ke Polandia lewat laut.

Setelah menghabiskan waktu untuk memodifikasi, kapal tersebut mogok segera setelah meninggalkan pelabuhan karena ada masalah dengan tiangnya.

Pelaut tersebut mengatakan bahwa ia terapung berhari-hari di Samudera Hindia sebelum terdampar ke dekat Pulau Comoros.

Penyelamatnya mengatakan bahwa dia kurang gizi namun dalam keadaan sehat.

Usai selamat, pelaut itu dibantu oleh sebuah lembaga amal lokal untuk baju dan makanan. Sementara, pihak berwenang memeriksa ceritanya, yang menurut media setempat tampaknya tak masuk akal.

Reket dilaporkan mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan tinggal di Reunion, yang sebagai warga negara Uni Eropa, ia berhak untuk tinggal di situ.

"Saya ingin memiliki kehidupan normal, mencari pekerjaan, dan mengapa tidak tinggal di sini?" pintanya.