Liputan6.com, Seoul - Korea Utara akan mengirim kepala negara dan pejabat tinggi lainnya ke Korea Selatan minggu ini. Pengiriman ini terkait kesepakatan bersama dua Korea serta tekanan internasional agar Korut melakukan upaya untuk memperbaiki sejumlah hal yang masih mengganjal jelang Olimpiade Musim Dingin bulan ini.
Kim Yong-nam, Ketua Parlemen Korea Utara, akan menjadi pejabat Korea Utara tingkat tertinggi yang mengunjungi Korea Selatan sejak Pyongyang mengirim orang nomor dua, Hwang Pyong-so, pada penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Korsel.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Guardian, pada Senin (5/2/2018), kedatangan Kim membuat spekulasi media bahwa ada kontak langsung antara Pyongyang dan Washington yang mungkin terjadi selama Olimpiade, dengan AS mengirim Wakil Presiden Mike Pence ke pertandingan yang dimulai pada 9 Februari.
"Pada hari Minggu malam, Korea Utara mengirim pesan melalui saluran komunikasi lintas batas yang mengatakan bahwa delegasi tingkat tinggi akan mengunjungi Korea Selatan dari tanggal 9 sampai 11 Februari," kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa delegasi Korea Utara termasuk Kim dan tiga pejabat lainnya yang akan datang. Namun, tak ada rincian lebih lanjut seperti jadwal perjalanannya.
Kim memimpin badan pembuat keputusan parlemen Korea Utara dan gelar resminya sebagai Presiden Presidium Majelis Rakyat Agung sebagai pemimpin nominal atau seremonial Korea Utara.
Saksikan video menarik berikut ini:
Api Olimpiade Musim Dingin 2018 Tiba di Korea Selatan
Siapakah Kim Yong-nam?
Kim (90), sering terlihat di televisi pemerintah membacakan pidato-pidato yang berisi propaganda. Suaranya yang berat dan meledak-meledak itu terdengar di setiap perayaan hari penting Korea Utara.
Dia juga adalah orang yang menerima pejabat asing yang berkunjung atas nama pemimpin Kim Jong-un dan ayah kandungnya Kim Jong-il.
Meski demikian, beberapa ahli mengatakan, pengaruh Kim Yong-nam dalam urusan negara telah berkurang secara bertahap selama bertahun-tahun sebagian besar karena usianya.
Pengiriman delegasi tingkat tinggi Korea Utara adalah bagian dari kesepakatan kedua Korea yang terjadi bulan lalu atas kerja sama Olimpiade.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Korea Utara mengirim 22 atlet ke pertandingan Pyeongchang, yang akan berparade bersama dengan pemain Korea Selatan di bawah bendera unifikasi pada upacara pembukaan 9 Februari.
Dua belas atlet Korea Utara telah membentuk tim Olimpiade pertama Korea di hoki wanita, dan Korea Utara juga mengirim 230 anggota cheerleaders serta rombongan seni 140 orang.
Suasana rekonsiliasi Korea mengikuti ketegangan yang meningkat selama program nuklir dan rudal Korea Utara.
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara mungkin ingin menggunakan tawaran dalam Olimpiade sebagai cara untuk melemahkan tekanan dan sanksi internasional pimpinan AS.
Advertisement