Liputan6.com, Bangkok - Sebuah kedai kopi di Distrik Chon Buris Sattahip, Thailand, membuat geger gara-gara memasang klip video dan foto dua model seksi yang hanya memakai celemek dan pakaian dalam sambil menyajikan kopi kepada pelanggan. Gara-gara itu, sang empunya usaha tersebut pun terancam dipolisikan.
Seperti dikutip dari Asia One, Senin (5/2/2017), polisi setempat tengah mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan kepada pemilik kedai kopi tersebut.
Foto dan klip video yang dimaksud sebenarnya sebuah iklan untuk menarik pengunjung ke kedai kopi, yang secara luas dibagikan di media sosial Thailand. Kendati demikian, hal itu menuai banyak kritik.
Advertisement
Inspektur polisi Plu Ta Luang Kolonel Thanachai Usahakit mengatakan bahwa petugas telah memanggil pemilik kedai kopi dan para model seksi. Mereka diminta melapor ke polisi pada Minggu, 4 Februari waktu setempat.
Thanachai menuturkan, gambar-gambar seksi yang digunakan pemilik kedai kopi untuk promosi itu bisa melanggar UU Komputer karena gambar itu diunggah ke komputer yang bisa diakses oleh masyarakat luas. Pelanggar dapat dikenai hukuman penjara sampai lima tahun dan atau denda sampai dengan 100 ribu Bath.
Pemilik kedai, Prasong Sukkorn, mengatakan bahwa dia memasang iklan tersebut dan menampilkan keseksian si model bukan bermaksud cabul atau menodai masyarakat.
Pemilik Coffee On Day berusia 50 tahun di dekat persimpangan Kasempol di Tambon Plu Ta Luang itu mengatakan, gagasan penggunaan gambar tersebut berasal dari penawaran si model untuk membantu mempromosikan kedai kopi sebagai imbalan atas kopi gratis.
Namun, kata Thanachai, "Meskipun pemiliknya mengatakan bahwa dia tidak memiliki niat buruk dan telah menghapus klip dan foto tersebut, tetap saja telah terjadi pelanggaran."
Saksikan juga video berikut ini:
Kafe dengan Pelayan Cantik
Sementara itu di Hangzhou, China, sebuah kafe unik dan menarik perhatian dibuka. Bedanya, kali ini tak membuat geger dan tak ada ancaman dituntut.
Jika pada umumnya saat mengunjungi kafe dan restoran lainnya, pelayan hanya melayani pesanan makanan dan minuman Anda saja, di kafe satu ini Anda akan "dimanjakan" oleh para staf cantik.
Tempat makan dengan tema maid cafe itu mengutamakan konsep melayani pelanggan dengan "manja".
Seperti dikutip dari Shanghaiist.com, 29 September 2016, konsep kafe pelayan lucu dan imut itu pertama kali dikembangkan dan populer di Jepang, sebelum akhirnya menyebar ke berbagai tempat di dunia.
Pelayan kafe umumnya adalah mahasiswi dari universitas setempat, yang melayani pelanggan dengan mengenakan kostum pelayan wanita khas Prancis.
Mulai dari menemani duduk hingga menyuapi makan, pelayan-pelayan cantik di kafe ini akan melakukan apa yang diminta 'tuan' mereka. Hal inilah yang diduga menjadi penyebab memberikan tip kembali populer di China.
Menurut laporan media setempat, kafe di Hangzhou itu ramai dikunjungi oleh calon pelanggan yang penasaran seperti apa rasanya 'dimanjakan' dan diperlakukan sebagai 'tuan'.
Walaupun begitu tidak semua kalangan senang dengan fenomena baru di China itu. Seorang pengguna akun media sosial mengatakan, dia merasa bahwa semakin lama, China makin terlihat seperti Jepang.
Sebelumnya pada 2011, sebuah kafe serupa juga di buka di Changsha, Provinsi Hunan. Hanya 3 hari setelah pengumuman penerimaan karyawan dibuka, sekitar 90 aplikasi masuk dari para calon pelayan kafe.
Advertisement