Sukses

Vladimir Putin Hadiahi Mantan Gurunya Apartemen Mewah

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahi mantan gurunya sebuah apartemen mewah di Tel Aviv, Israel. Tapi...

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi pemilik baru dari sebuah apartemen yang sebelumnya pernah dimilikinya. Apartemen tersebut merupakan tempat tinggal yang pernah dihuni oleh mendiang guru SMA-nya.

Lalu, bagaimana Putin bisa mendapatkan apartemen tersebut?

Menurut laporan Ynet yang dilansir Jerusalem Post, Senin, 5 Februari 2018, Kedutaan Besar Rusia menyatakan bahwa apatemen satu kamar di Tel Aviv, Israel, sudah menjadi hak milik atas nama Vladimir Putin.

Bangunan mewah itu diserahkan sepenuhnya untuk Putin setelah kematian Mina Yuditskaya Berliner.

Berliner adalah guru SMA Putin di St. Petersburg, Rusia. Pada tahun 1973, Berliner berimigrasi ke Israel. Putin dan gurunya dipertemukan kembali pada tahun 2005, ketika pemimpin Rusia itu mengunjungi Israel.

Mendengar kabar kedatangan Putin, Berliner langsung mengontak Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv.

Dia memohon agar bisa menghadiri upacara penyambutan dan bergabung dengan veteran Perang Dunia II. Pihak kedutaan pun mengabulkan permintaannya.

Setelah diizinkan hadir dalam acara kehormatan tersebut, bertemu dan berbincang dengan muridnya, Berliner diundang secara langsung oleh Vladimir Putin untuk minum teh bersama. Empat mata.

 

2 dari 2 halaman

Surat Wasiat Sang Guru

Tak lama setelah pertemuan pribadi itu, Berliner mulai menerima hadiah dari Putin, seperti misal sebuah jam tangan dan biografi Vladimir Putin yang telah ditandatangani.

Beberapa menit usai pemberian spesial tersebut, seorang pegawai pemerintah Rusia muncul di depan pintu tempat keduanya menikmati secangkir teh dan membawa Berliner untuk melihat beberapa apartemen di pusat kota Tel Aviv.

Vladimir Putin, melalui Kedutaan Besar Rusia, membelikannya apartemen Pinsker Street.

"Saya katakan kepadanya (Vladimir Putin) bahwa apa yang saya butuhkan adalah sebuah flat (apartemen) yang dekat dengan stasiun bus, pasar dan ke Kupat Holim Meuhedet (organisasi kesehatan terbesar di Israel)," katanya kepada Ynet pada 2014 silam.

"Semua terjadi begitu cepat di sana. Beberapa bulan kemudian, para pengangkut barang datang ke apartemen saya di Florentine (di selatan Tel Aviv), mengemasi semuanya dan memindahkan saya (ke apartemen baru)," imbuh Berliner.

Desember lalu, ketika Berliner meninggal dunia, kedubes Rusia mengirim seorang perwakilan untuk menghadiri upacara pemakaman dan membantu seluruh tanggungan keluarganya.

Dalam surat wasiatnya, sang guru kemudian mengembalikan apartemen itu ke kedutaan atas nama Vladimir Putin.

 

Video Terkini