Sukses

Bocah 10 Tahun Temukan Fosil Ikan Kadal yang Ternyata...

Fosil tersebut dibawa ke University of Alberta di Kanada untuk diteliti lebih lanjut.

Liputan6.com, Kolombia - Sekitar tiga tahun lalu, seorang bocah berusia sepuluh tahun sedang berkeliling ke sebuah biara di Kolombia. Kala itu, matanya tertuju pada sesuatu yang tak biasa: fosil ikan purba.

Dia mengambil beberapa foto dan menunjukkannya kepada staf museum setempat, Centro de Investigaciones Paleontologicas.

Namun setelah beberapa tahun dipelajari, sekelompok peneliti yang menaruh perhatian besar pada temuan anak tersebut mengemukakan, fosil itu bukan hanya fosil ikan purba yang hidup 90 juta tahun lalu pada Late Cretaceous Period atau Zaman Kapur.

Lebih dari itu, ini adalah fosil Candelarhynchus padillai, sejenis lizard fish atau ikan kadal yang seharusnya tidak hidup di dekat Amerika Selatan atau di manapun di separuh dunia ini. Tubuhnya ramping dan rahangnya panjang.

Para ilmuwan membawa hasil temuan anak laki-laki tersebut ke Paleontological Research Center atau Pusat Penelitian Paleontologis terdekat, sebelum akhirnya diteliti lebih jauh di University of Alberta di Kanada.

Fosil lizard fish atau ikan kadal yang ditemukan di Monastery of La Candelaria, sebuah bangunan yang berasal dari abad ke-17 di Ráquira Boyacá, Kolombia. (Oksana Vernygora/University of Alberta)

Menurut penulis utama penelitian, Oksana Vernygora, bukanlah hal yang mengejutkan bahwa fosil ikan semacam itu ditemukan di daerah tropis.

"Kami melihat bahwa daerah tropis adalah tempat berkumpulnya makhluk yang tinggal di sana. Kita hanya perlu mencari tahu dan menjelajahinya," ujar Vernygora, dilansir Outer Places, Senin 5 Februari 2018.

Sebagai anggota keluarga ikan kurcaci prasejarah, Dercetis, ikan kadal ini tidak memiliki kemiripan dengan ikan modern apapun.

Apabila dilihat dari bentuk fosil, samar-samar bentuk tubuhnya tampak seperti barakuda. Ikan ini juga termasuk dalam kelompok karnivora, karena memangsa kerang dan organisme lainnya.

Fosil ikan kadal itu ditemukan tertanam di batu ubin besar yang berada Monastery of La Candelaria, sebuah bangunan yang berasal dari abad ke-17 di Ráquira Boyacá, Kolombia.

Peneliti menyimpulkan, jika salah satu ikan ini berhasil masuk ke Amerika Selatan, maka dipastikan ada banyak hewan purba lainnya yang belum pernah ditemukan oleh seseorang di kawasan itu.

Kini hasil penelitian dari temuan tersebut telah dipublikasikan di The Journal of Systematic Palaeontology.

 

2 dari 2 halaman

Fosil Ikan Purba Berusia 420 Juta Tahun

Fosil ikan purba berusia 420 juta tahun ditemukan oleh peneliti China di kota Qujing, Provinsi Yunnan.

Ikan purba itu dinamakan Sparalepis tingi. Memiliki panjang 20 cm dan memiliki sisik unik seperti baju zirah. Hewan itu hidup di 'Era Ikan' dalam periode Silurian (443 hingga 419 juta tahun lalu). Demikian dikutip dari Xinhua pada Minggu, 12 Maret 2017.

Temuan itu dipublikasikan pada Rabu lalu dalam jurnal Plos One.

Zhu Min, penulis sekaligus peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology, Chinese Academy of Sciences, mengatakan temuan itu menawarkan bukti fosil baru untuk menjelajahi diversifikasi awal untuk vertebrata berahang dan asal ikan bertulang.

Fosil itu diawetkan dan diartikulasikan spesimen parsial, dan mendukung gagasan bahwa daerah ini di Asia dapat mewakili ledakan awal diversifikasi ikan bertulang.

Adapun kawasan tempat fosil itu ditemukan, diduga memiliki kekayaan mineral yang luar biasa. Menurut peneliti, hal itu membuat kawasan tersebut di masa lalu disukai oleh ikan. Banyak fosil ikan purba ditemukan di daerah tersebut.Â