Liputan6.com, Baden Wurttemberg - Pihak kepolisian Jerman tengah memburu dua orang 'penyihir' yang dituduh menceburkan seorang gadis remaja ke dalam panci berisi air mendidih. Gadis malang tersebut 'diserahkan' oleh teman-temannya dalam sebuah karnaval sihir yang menyeramkan.
Dilansir dari laman Express.co.uk pada Selasa (6/2/2018), korban diketahui mengalami luka bakar cukup serius di bagian kaki dan tungkainya, setelah polisi sebelumnya mengira laporan itu sebagai lelucon remaja.
Advertisement
Baca Juga
Kini, gadis malang itu diperkirakan akan menjalani perawatan intensif selama lebih dari seminggu, guna memulihkan luka bakar di bagian tubuh bawahnya.
Kepalda Kepolisian Jerman, gadis tersebut mengaku dilempar ke dalam sebuah panci air mendidih oleh dua orang berkostum penyihir. Salah satu penyihir mengunci tubuhnya, dan seorang lagi mengangkat tutup kuali, sehingga gadis remaja itu terjatuh ke dalamnya.
Hal ini rupanya dilakukan untuk menvisualisasikan adegan khas dalam dongeng penyihir, yakni memasukkan korban hidup-hidup ke dalam air mendiidh.
Laporan dari lokasi insiden mengklaim teman-teman korban 'menculiknya' dari kerumunan, lalu membawanya ke replika situs rumah penyihir abad pertengahan, yang dibangun di tengah perayaan karnaval terkait.
Khalayak mengira hal itu sebagian bagian dari pertunjukan oleh panitai karnaval. Namun, hal itu berubah menjadi mimpi buruk ketika korban berteriak kesakitan karena mengalami luka bakar.
Polisi Jerman mengatakan bahwa kedua buron bisa dikenai sanksi hukum ganda, yakni tuduhan sengaja membuat luka fisik dan tuduhan membiarkan terjadinya kecelakaan.
Â
Â
Simak video tentang penemuan bom Perang Dunia II yang menyebabkan warga Jerman mengungsi berikut:Â
Festival Tahunan Para Peminat Isu Sihir
Karnaval tempat terjadinya insiden terkait merupakan sebuah agenda tahunan yang diselenggarkaan oleh Liga Penyihir Epping – sebuah kelompok peminat isu sihir – sejak 2003 silam.
Agenda tahunan itu biasa dilselenggarkan pada akhir pekan di awal Februari. Biasanya lokasi penyelenggaraan dipusatkan di kawasan perbatasan antara negara bagian Baden Wurttemberg dan kawasan Alsace di wilayah Prancis.
Panitia penyelenggara karnaval mendapat kritikan keras dari publik Jerman, karena mengunggah foto-foto kronologi kejadian tersebut di Facebook.
Meski diburamkan untuk menghindari visualisasi kekerasan, namun hal itu justru dianggap sebagai pengabaian kecelakaan.
Selain memburu pelaku insiden, polisi juga mengatakan akan turut memeriksa panitia penyelenggara.
"Sangat disayangkan jika benar pelaku berniat melakukan candaan, namun berujung pada kecelakaan fatal," ujar juru bicara Kepolisian Wilayah Badem Wurrttemberg.
"Pelaku dan peyelenggara terancam sanksi hukuman penjara dan denda setimpal," lanjutnya.
Advertisement