Sukses

Rusia Bikin Bola Canggih yang Ternyata Robot Mata-Mata

Pemerintah Rusia disebut akan segera memiliki robot mata-mata canggih yang mampu menjangkau tempat-tempat tersulit.

Liputan6.com, Moskow - Tim peneiliti di Rusia dikabarkan tengah merampungkan desain sebuah peralatan mata-mata militer terbaru, yang berfungsi untuk menjangkau puing-puing gedung di kawasan perang.

Dilansir dari laman Mirror.co.uk pada Rabu (7/2/2018), peralatan mata-mata tersebut berbentuk 'robot bola' yang ditugaskan untuk mengumpulkan rekaman gambar dan suara di tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh pasukan militer.

Alat yang diklaim anti-guncangan itu diberi nama Sphera, dan telah diuji coba di beberapa titik konflik di Suriah, di mana pasukan Rusia turut terlibat di dalamnya. 

Namun, peralatan mata-mata tersebut tidak akan dijual dengan harga murah, melainkan dibanderol seharga hampir Rp 350 juta per satuannya.

Setelah mendapat tanggapan atas uji coba terkait, robot bola itu kini tengah menjalani 'pemolesan ulang' di sebuah laboratorium di Moskow.

Alat canggih ini dilengkapi dengan kamera 360 derajat yang dikendalikan dari jarak jauh. Robot tersebut juga memiliki lampu dioda, serta mikrofon dan pemancar, yang bekerja via sinyal radio.

Dengan formasi canggih seperti itu, Sphera disebut mampu mengirim potret, rekaman gambar, dan suara berkualitas cukup jernih hingga jarak 50 meter.

Banyak pengamat menyebut kehadiran teknologi itu bisa mendukung Rusia untuk memperkuat pengaruh militernya di tingkat global dan semakin membuat dunia ketar-ketir.

 

 

Simak video mengenai dugaan Trump membocorkan rahasia Israel ke Rusia berikut: 

2 dari 2 halaman

Dapat Beroperasi di Berbagai Suhu Ekstrem

Juru bicara Set-1, produsen robot bola Sphare, mengatakan bahwa alat tersebut telah diujicobakan pada beberapa pertempuran yang cukup berat di Suriah.

"Kehandalannya telah terbukti unggul," ujar juru bicara Set-1.

Meskipun begitu, militer Rusia menginginkan perubahan pada beberapa hal guna membuatnya lebih efektif.

Robot bola merupkan salah satu dari sekumpulan senjata pintar dan peralatan militer berbasis kecerdasan yang tengah dikembangkan oleh pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Alat tersebut diklaim mampu beroperasi di berbagai suhu, termasuk suhu ekstrem mulai dari minus 20 derajat Clecius hingga 45 derajat Celcius.