Liputan6.com, Amman: Sejak pergolakan di Timur Tengah meningkat beberapa pekan terakhir, kafiyeh atau kain penutup kepala seperti yang dikenakan Presiden Palestina Yasser Arafat, semakin populer di Amman, Yordania, baru-baru ini. Kafiyeh yang telah menjadi bagian busana Timur Tengah selama berabad-abad, kini digunakan warga Amman sebagai simbol solidaritas dan perjuangan bangsa Palestina melawan pasukan Zionis.
Selain dipakai sebagai penutup kepala, warga Amman menggunakan kain kafiyeh sebagai rok panjang dan hiasan mobil. Tren busana kafiyeh juga dipopulerkan Pemimpin Kerajaan Yordania, Ratu Rania, dalam berbagai aksi solidaritas terhadap Palestina.
Tren busana ini tentu saja membawa keberuntungan kepada industri tekstil Yordania. Buktinya, sejak Israel menduduki sejumlah kota di Palestina, hasil produksi pabrik pembuat kain kafiyeh laris di pasaran. Bahkan, kini sejumlah pabrik tekstil, khusus memproduksi kain kafiyeh berwarna hitam dan putih dengan label "Kafiyeh Arafat".
Sebenarnya, kain kafiyeh sudah lama menjadi simbol perjuangan tidak hanya di Timur Tengah. Tetapi juga di beberapa negara Eropa. Pada era 70-an dan 80-an, kain kafiyeh menjadi tren di kalangan perempuan muda Eropa yang menolak imperialisme dan mendukung perjuangan kemerdekaan.(ZAQ/Nlg)
Selain dipakai sebagai penutup kepala, warga Amman menggunakan kain kafiyeh sebagai rok panjang dan hiasan mobil. Tren busana kafiyeh juga dipopulerkan Pemimpin Kerajaan Yordania, Ratu Rania, dalam berbagai aksi solidaritas terhadap Palestina.
Tren busana ini tentu saja membawa keberuntungan kepada industri tekstil Yordania. Buktinya, sejak Israel menduduki sejumlah kota di Palestina, hasil produksi pabrik pembuat kain kafiyeh laris di pasaran. Bahkan, kini sejumlah pabrik tekstil, khusus memproduksi kain kafiyeh berwarna hitam dan putih dengan label "Kafiyeh Arafat".
Sebenarnya, kain kafiyeh sudah lama menjadi simbol perjuangan tidak hanya di Timur Tengah. Tetapi juga di beberapa negara Eropa. Pada era 70-an dan 80-an, kain kafiyeh menjadi tren di kalangan perempuan muda Eropa yang menolak imperialisme dan mendukung perjuangan kemerdekaan.(ZAQ/Nlg)