Sukses

Liga Arab Gagas Rekonsiliasi Palestina

Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa menyatakan, Liga Arab ingin menjadi penyelenggara pembicaraan rekonsiliasi Palestina.

Liputan6.com, Kairo: Liga Arab ingin menjadi penyelenggara pembicaraan rekonsiliasi Palestina. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa, Selasa (29/3), seusai pertemuan dengan pemimpin Hamas Mahmud Zahar di Kairo, Mesir.

"Liga Arab ingin menjadi tuan rumah pertemuan Palestina untuk mendorong maju upaya rekonsiliasi nasional," kata Musa pada wartawan, seperti dilaporkan AFP.

"Tidak ada pembenaran apa pun pada pembagian Palestina yang berlanjut," katanya. Ia kemudian menekankan perlunya menyatukan barisan Palestina menghadapi tantangan-tantangan sekarang ini.

Beberapa pejabat dari gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan saingannya kelompok Islam Hamas akan mengadakan pembicaraan pada Sabtu mendatang. Ini dalam upaya untuk memulai lagi pembicaraan rekonsiliasi.

Kedua belah pihak telah berselisih sejak 2007. Terutama ketika Hamas merebut kekuasaan di Jalur Gaza, dengan mengalahkan para pendukung setia Abbas.

Di Kairo, Zahar menyatakan bahwa pertemuan lainnya akan diadakan di Gaza, dalam beberapa hari mendatang dengan para anggota Fatah.

Mesir pada masa lalu telah menyenggarakan beberapa putaran pembicaraan rekonsiliasi Palestina, tapi tidak membuahkan hasil. "Mesir tidak ingin mensponsori pembicaraan yang akan berakhir dengan kegagalan dan kami mengerti itu," demikian Zahar menuturkan.

Karena itu, imbuh Zahr, Liga Arab akan menyelenggarakan pembicaraan tersebut selama periode waktu tertentu hingga perjanjian dicapai yang akan diumumkan di Kairo.

Gaza telah secara efektif terputus dari Tepi Barat, yang berada di bawah kekuasaan Fatah, dan upaya berulang kali untuk rekonsiliasi telah gagal.

Perpecahan Palestina telah merintangi mereka untuk mengambil sikap bersama dalam pembicaraan perdamaian dengan Israel, yang sekarang telah tidak dibicarakan lagi. Pembicaraan damai langsung antara Palestina dan Israel yang disponsori Amerika Serikat, macet setelah Israel tidak memperpanjang moratorium pembangunan permukimannya di wilayah Palestina yang mereka duduki.

Puluhan ribu warga Palestina telah turun ke jalan di Gaza dan Tepi Barat, pekan lalu untuk meminta agar kedua kelompok (Fatah dan Hamas) mengakhiri persaingan mereka yang telah berlangsung lama.(ANS/Ant)
    EnamPlus