Sukses

Ajaib, Bocah 6 Tahun Ini Lolos dari Maut Usai Digigit Ular Kobra

Seorang bocah berusia 6 tahun berhasil lolos dari maut setelah seekor ular kobra merayap ke bantalnya dan menggigitnya saat sedang tidur.

Liputan6.com, Ballito - Seorang bocah perempuan berusia enam tahun berhasil lolos dari maut setelah seekor ular kobra nan mematikan merayap ke bantalnya dan menggigitnya saat ia tengah tidur.

Hal itu berawal saat bocah bernama Mikayla Grove itu sedang tidur. Lalu, seekor ular kobra dengan nama latin Naja mossambica menggigit pipinya -- salah satu ular paling mematikan di Afrika.

Mikayla pun terbangun dan menjerit sehingga membuat kedua orangtuanya bangun dan panik.

Ibunya, Inge Grove, awalnya mengira bahwa anak perempuannya mengalami mimpi buruk. Ia pun pergi ke kamar anaknya tanpa menyalakan lampu dan tak menyadari bahwa ular kobra sepanjang 1,2 meter berada di kasur.

Inge lalu mendengar desisan ular kobra tersebut yang kemudian menyemprotkan bisa ke matanya. Namun, ia berhasil membawa anaknya keluar kamar.

"Istriku membawa Mikayla dan segera pergi ke kamar mandi di sebelah kamar anak," ujar ayahnya, Ludwig Grove, seperti dikutip dari The Sun, Jumat (9/2/2018).

"Kakak perempuan Mikayla, Bella, lalu keluar kamar dan menyalakan lampu ketika aku tiba di kamar Mikayla dan melihat ular berada di atas bantal Mikayla," imbuh dia.

2 dari 3 halaman

Dilarikan ke Rumah Sakit

Ketika Inge membasuh matanya yang terkena bisa ular, Ludwig menyadari terdapat dua titik yang mengeluarkan darah di pipi sebelah kiri Mikayla. Saat itu ia baru menyadari bahwa anaknya dipatuk ular.

"Kami membawa anak-anak ke mobil dan membawa sebotol air agar istriku bisa terus membasuh matanya karena bisa ular bisa menyebabkan kebutaan jika tak segera dibasuh," kata Ludwig.

Ia kemudian menelepon salah satu rekan dekatnya yang merupakan seorang perawat di Netcare Alberlito hospital di Ballito dan meminta agar petugas penanganan darurat disiapkan.

Ketika keluarga tersebut tiba di rumah sakit, regu petugas penanganan darurat telah siap dan menunggu Mikayla serta ibunya. Ahli antibisa juga segera meluncur ke rumah sakit.

"Dalam perjalanan, aku menelepon untuk memberikan instruksi kepada dokter untuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan, karena kobra jenis itu selalu membuat korbannya dalam keadaan kritis," ujar dokter anti-bisa yang menanganinya.

Mikayla pun harus menerima 17 botol antiracun untuk menyelamatkan hidupnya.

3 dari 3 halaman

Efek Gigitan Ular Kobra Naja mossambica

Menurut doker yang menangani Mikayla, efek bisa kobra Naja mossambica itu bersifat sitotoksik, yang berarti menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak, termasuk pembengkakan.

Hal tersebut juga bisa mengakibatkan muntah, agitasi, penglihatan kabur, dan keluarnya air liur terus menerus.

"Jika seseorang digigit ular, sangat penting untuk menerima pengobatan yang tepat sesegera mungkin. Hal itu akan lebih mudah jika kita mengenal jenis ular," ujar dokter tersebut.

Dokter lainnya, Trishan Pillay, menemukan masih ada infeksi pada jaringan lunak di wajah dan leher Mikayla, meski ia telah dinyatakan selamat dari maut.

"Kami harus membawa Mikayla ke ruang perawatan empat kali dalam enam hari untuk membersihkan infeksi, dan pada hari keenam infeksi sudah terkendali, tapi ada lubang di pipinya," ujar Pillay.