Sukses

Presiden Vladimir Putin Mengaku Tak Punya Smartphone

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengaku bahwa ia tak pakai ponsel pintar karena memang tak punya. Lalu, bagaimana cara komunikasinya selama ini?

Liputan6.com, Moskow - Pada 2014, juru bicara Presiden Rusia, Vladimir Putin, pernah mengatakan kepada para jurnalis bahwa sang presiden tak menggunakan smartphone atau ponsel pintar saat berkomunikasi.

Ia menegaskan, Vladimir Putin lebih memilih untuk menggunakan "media komunikasi yang lain".

Meski tak memakai gawai, hal ini tak menghentikannya untuk tetap menjalin komunikasi dengan teman-teman dekatnya.

"Anda bilang bahwa setiap orang memiliki ponsel pintar, tapi saya tidak punya. Bukannya Anda juga tak memakainya?" kata Vladimir Putin saat menanggapi ucapan Kepala Institut Penelitian Nuklir, Kurchatov Mikhail Kovalchuk, seperti dikutip dari RBTH, Jumat (9/2/2018).

Pernyataan tersebut sekaligus mengonfirmasi apa yang pernah dikatakan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada para wartawan tahun 2014 lalu. Ia juga membenarkan pernyataan tersebut.

Ketika Peskov ditanya mengenai cara berkomunikasi Vladimir Putin: apakah ia cenderung mengirim pesan singkat ke teman-temannya dan menerima balasan berupa emotikon smiley, ia menanggapinya dengan candaan.

"Setiap politikus selalu kesepian," sebutnya.

Namun, Peskov dengan cepat menambahkan bahwa Putin memiliki beberapa kenalan dekat.

2 dari 2 halaman

Pilpres Rusia 2018, Pemilih Vladimir Putin Dihadiahi iPhone

Meski Putin mengaku tak punya ponsel, kabar ini mengemuka belakangan: konon mereka yang datang ke sebuah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Rusia pada bulan Maret 2018 akan mendapatkan smartphone.

Tim sukses Vladimir Putin dilaporkan akan berjaga di sana dengan membawa gawai buatan Apple, yaitu iPhone atau iPad.

Jangan salah, gawai atau gadget tersebut bukan milik mereka, tapi akan diberikan secara gratis dan "cuma-cuma" kepada warga Rusia yang memilih Putin untuk kembali memerintah.

Rencana ini sedang dipertimbangkan tim Putin untuk mendapatkan suara terbanyak dalam Pemilu Rusia 2018. Dengan demikian, mereka menjamin Putin akan kembali menjabat sebagai Presiden Rusia, menurut VOA Indonesia, Jumat, 12 Januari 2018.

Meskipun masih sangat populer, menurut sebuah jajak pendapat, kemenangan Putin "samar-samar".

Aktivis oposisi mengatakan, Rusia was-was dalam usaha menyeimbangkan antara pengawasan kampanye yang ketat dan menghindari sikap apatis pemilih.