Sukses

Dianggap Hewan Keramat, Kucing Liar Jadi Penguasa Kota Istanbul Turki

Mengapa begitu banyak kucing yang hidup di jalanan Kota Istanbul, Turki?

Liputan6.com, Istanbul - Bila berjalan-jalan di Kota Istanbul, Turki, para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan dari ratusan kucing liar yang berkeliaran di setiap sudut kota.

Kucing-kucing itu ada di gang-gang sempit, bersantai di atap dan bahkan di jendela. Mereka berjemur di bawah sinar matahari yang hangat, membersihkan bulu-bulunya atau masuk ke dalam toko untuk mencari makanan.

Kucing memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Turki.

Saking mudahnya dicari, tidak ada yang ambil pusing bila ada kucing melintas di lobi gedung kantor, atau ketika menemui kucing sedang tidur di salah satu kursi di bar.

Para pemilik toko dan penduduk sekitar sudah hafal betul kelakuan si kucing, bahkan nama-nama dari kucing yang kerap berkeliaran di lingkungan mereka.

Terkadang, mereka mengajak ngobrol hewan menggemaskan itu, layaknya berbincang dan bersenda gurau dengan seseorang.

Beberapa pecinta kucing di Istanbul rela membelikan kandang untuk kucing-kucing liar tersebut, agar nantinya binatang karnivora ini bisa menghangatkan diri.

Biasanya, mereka memanfaatkan diskon di pets shop atau toko hewan peliharaan selama musim dingin menyelimuti ibu kota Turki itu. Beberapa bahkan membawa kucing-kucing itu ke rumah pada malam-malam bersuhu beku.

"Kalau soal kucing, uang tidak jadi masalah untuk beberapa orang," kata Ozan, seorang karyawan toko hewan peliharaan, seperti dilansir VOA Indonesia, Jumat (9/2/2018).

"Mereka akan mengambil kucing yang kakinya patah, yang buta, atau yang punya masalah pencernaan dan membawa mereka ke klinik. Ketika kucing-kucing itu sudah sembuh, mereka akan melepasnya kembali ke jalanan," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Dianggap Sebagai Hewan Keramat

Di Distrik Cihangir yang trendi, menemukan kawanan kucing di bar yang ramai sudah jadi pemandangan umum. Biasanya, para pengunjung lebih memilih untuk berdiri -- saat memesan minuman -- dan mengelus kucing yang menempati kursi bar.

Jalanan Cihangir juga banyak ditemui kandang-kandang kucing, tempat si pus berteduh.

Necati, yang mencari nafkah dari mengumpulkan kertas bekas untuk daur ulang, mengukus ayam setiap pagi. Ayam itu dia gantung di samping gerobaknya. Sambil berjalan keliling Kota Istanbul, dia juga memberi makan para kucing.

Katanya, kucing-kucing itu adalah hewan keramat. Diceritakan olehnya bahwa seekor kucing pernah melindungi Nabi Muhammad dari ular berbisa ketika ia sedang salat.

"Manusia seharusnya bisa menyayangi kucing-kucing itu," kata Necati.Â