Liputan6.com, Nairobi: Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon Jumat mendesak Laurent Gbabgo, Presiden Pantai Gading yang dikalahkan, untuk mengundurkan diri.
"Saya memperbarui seruan saya terhadap Tuan Gbagbo agar mengundurkan diri untuk mencegah kekerasan berlanjut dan dilakukan peralihan kekuasaan secepatnya kepada pemenang pemilihan presiden yang sah Allassane Ouattara," kata Ban kepada para wartawan di Nairobi.
Sementara itu dari Washington, AS, Jumat (1/4) mendesak pemimpin Pantai Gading Gbagbo untuk "segera mundur" untuk menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung.
"Kami prihatin mengenai terus berlangsungnya kekerasan dan kami serukan kepada Tuan Gbagbo untuk segera mundur," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner kepada para wartawan di departemen.
Uni Afrika (AU) pada Jumat juga meminta Laurent Gbagbo untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih Alassane Outtara untuk mengakhiri krisis tersebut secara damai di negara itu.
AU mengatakan mengikuti situasi saat ini di Pantai Gading, ditandai dengan operasi militer.
Dalam pernyataan yang dikirim kepada Xinhua, Uni Afrika mengatakan bahwa Jean Ping, Ketua Komite Uni Afrika menyesalkan penolakan oleh Gbagbo atas tawaran damai yang dilakukan oleh Uni Afrika dan masyarakat internasional, yang belum memungkinkan untuk cepat menyelesaikan pelaksanaan solusi damai atas krisis di negara itu.(Ant/Xinhua/MEL)
"Saya memperbarui seruan saya terhadap Tuan Gbagbo agar mengundurkan diri untuk mencegah kekerasan berlanjut dan dilakukan peralihan kekuasaan secepatnya kepada pemenang pemilihan presiden yang sah Allassane Ouattara," kata Ban kepada para wartawan di Nairobi.
Sementara itu dari Washington, AS, Jumat (1/4) mendesak pemimpin Pantai Gading Gbagbo untuk "segera mundur" untuk menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung.
"Kami prihatin mengenai terus berlangsungnya kekerasan dan kami serukan kepada Tuan Gbagbo untuk segera mundur," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner kepada para wartawan di departemen.
Uni Afrika (AU) pada Jumat juga meminta Laurent Gbagbo untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih Alassane Outtara untuk mengakhiri krisis tersebut secara damai di negara itu.
AU mengatakan mengikuti situasi saat ini di Pantai Gading, ditandai dengan operasi militer.
Dalam pernyataan yang dikirim kepada Xinhua, Uni Afrika mengatakan bahwa Jean Ping, Ketua Komite Uni Afrika menyesalkan penolakan oleh Gbagbo atas tawaran damai yang dilakukan oleh Uni Afrika dan masyarakat internasional, yang belum memungkinkan untuk cepat menyelesaikan pelaksanaan solusi damai atas krisis di negara itu.(Ant/Xinhua/MEL)