Sukses

Ini Pesan Kim Jong-un dalam Surat untuk Presiden Korsel

Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un menyampaikan surat dari kakaknya kepada Presiden Moon Jae-in. Apa isinya?

Liputan6.com, Seoul - Lewat adik perempuannya, Kim Jong-un mengundang Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk mengunjungi Korea Utara pada waktu dekat.

Hal ini tertera dalam surat yang dibawa oleh Kim Yo-jong saat melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in hari ini.

Dikutip dari laman New York Times, Sabtu (10/2/2018), surat dalam map biru bersegel rapi yang sebelumnya ditenteng oleh Yo-jong ini berisi ajakan untuk menciptakan hubungan yang lebih baik.

Menurut Juru Bicara Presiden Moon Jae-in, dalam surat itu pula tertulis ajakan untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi kedua belah pihak.

"Kim Yo-jong menyampaikan surat Kim Jong-un kepada Moon Jae-in. Pihaknya menyampaikan bahwa Korut terbuka untuk bertemu dengan Moon dalam waktu dekat," ujar Jubir Kim Eui-kyeom, demikian dikutip dari laman Korea Herald.

"Presiden Moon menanggapi hal tersebut dengan berkata bahwa kedua belah pihak harus berupaya membangun kondisi yang baik agar pertemuan ini dapat terwujud," tambahnya.

Jubir Kim Eui-kyeom juga mengatakan, kedua pihak membahas masalah hubungan antar-Korea di bawah "atmosfer yang bersahabat".

"Presiden juga mengatakan bahwa perundingan AS-Korea Utara harus diadakan dalam waktu dekat untuk memperbaiki hubungan. Ia juga meminta agar Pyongyang mengambil pendekatan proaktif terhadap masalah ini," jelas Kim Eui-kyeom.

Jika Moon menerima tawaran Kim Jong-un untuk bertemu, maka ini akan menjadi pertemuan puncak ketiga antara kedua Korea.

Sebelumnya, Kim Jong-il telah bertemu dengan dua presiden Korsel di Pyongyang. Pada tahun 2000, ia bertemu dengan Presiden Kim Dae-jung dan pada tahun 2007, ia bertemu dengan Roh Moo-hyun.

2 dari 2 halaman

Bendera Unifikasi Korut dan Korsel di Olimpiade Pyeongchang

Sebelumnya, atlet dari Korea Selatan dan Korea Utara berbaris di belakang bendera unifikasi biru dan putih pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang pada Jumat, 9 Februari 2018 malam di Pyeongchang Olympic Stadium.

Won Yun-jong, seorang bobsledder dari Korsel dan Hwang Chung-gum dari Korut yang bermain bersama untuk tim hoki wanita, memimpin kontingen saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin berlangsung.

Dikutip dari laman Straits Times, semua orang di stadion berdiri saat atlet Korea Utara dan Korea Selatan berbaris di bawah bendera unifikasi.

"Luar biasa," ujar penonton bernama Eim Young-joo.

Para penari yang ada di tengah-tengah area pembukaan olimpiade juga bersorak-sorai menyambut bendera yang berbentuk peta kedua negara.

Olimpiade perdamaian ini juga berlangsung penuh semangat setelah kedatangan Kim Yo-jong, saudara perempuan pimpinan Korea Utara Kim Jong-un.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga tampak memanfaatkan semangat Olimpiade Musim Dingin 2018 sebagai pembuka jalan bagi perundingan mengenai program senjata Korut.

Semua penampakan ini dapat terjadi setelah Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengizinkan atlet dari Korsel dan Korut untuk berbasis bersama di bawah satu bendera pada upacara tersebut. Ia mengatakan, olahraga dapat menyatukan.

"Semua atlet berkumpul. Semua penonton mengisi stadion dan semua penggemar olimpiade menyaksikan dari seluruh dunia," ujar Bach.

"Kita semua tersentuh oleh isyarat indah ini," jelasnya terkait Olimpiade Musim Dingin 2018.