Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, pada 10 Februari 2018 pukul 17.00 WIB. Dalam insiden tersebut, 27 orang dilaporkan tewas.
Kecelakaan yang melibatkan sebuah bus pariwisata bernopol F 7959 AA dan satu sepeda motor Honda Beat tersebut diduga terjadi akibat rem blong.
"Karena cuaca sedang bagus, jadi diduga rem blong," kata Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni.
Advertisement
Juru bicara Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor, mengatakan rombongan wisatawan itu datang dari arah Bandung. Sesampai di turunan Cicenang, bus yang berangkat dari Ciputat, Tangerang Selatan, itu menabrak sepeda motor dan rambu lalu lintas, sebelum akhirnya terbalik.
Tak hanya menjadi perhatian masyarakat Indonesia, kecelakaan maut Tanjakan Emen turut diberitakan oleh sejumlah media asing.
Baca Juga
Dengan judul "At least 27 people killed after tourist bus crashes in Indonesia", South China Morning Post menyoroti soal penyebab kecelakaan.
"Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan, tapi investigasi awal menunjukkan bahwa rem tidak berfungsi," tulis media asal Hong Kong tersebut.
Hal serupa juga diberitakan media asal India, The Indian Express, dengan judul "27 killed after brakes on bus fail in Indonesia".
"Sebuah bus wisata yang padat dengan penumpang sepulang dari berwisata bertabrakan dengan sepeda motor dan terguling di sebuah bukit di Jawa setelah rem diduga tidak berfungsi, menewaskan sedikitnya 27 orang, ujar polisi pada Minggu," demikian tulis The Indian Express.
Sementara itu BBC melaporkan bahwa bus yang mengalami kecelakaan mengangkut penumpang yang berasal dari Banten.
"Sebagian besar penumpang berasal dari Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Bus dikabarkan sedang menuju mata air panas di dekat Gunung Tangkuban Parahu pada Sabtu," tulis media asal Inggris tersebut.
Dengan judul "Indonesia bus crash kills 27; police say brakes failed" ABC News menulis bahwa terdapat 18 korban luka yang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan maut Tanjakan Emen.