Liputan6.com, New Delhi - Dinding marmer Taj Mahal yang seharusnya putih kini berubah warna. Perubahan tersebut terjadi karena polusi yang amat parah.
Seperti dikutip dari Daily Mail Senin (12/2/2018), salah satu bangunan paling terkenal di dunia--yang pernah dikunjungi oleh para pemimpin dunia, raja dan bintang Hollywood itu-- kini berwarna kuning kecokelatan. Kondisi tersebut memicu seruan untuk melakukan tindakan segera guna mengembalikan Taj Mahal seperti sedia kala.
Baca Juga
Taj Mahal, salah satu daya tarik terbesar di India, sangat terpengaruh oleh polusi, yang menyebabkan keramik marmer putih berusia 400 tahun itu berubah warna.
Advertisement
Hakim di India meminta para menteri untuk melindungi bangunan ikonik itu dari kabut asap yang berasal dari industri penghasil polusi di dekatnya.
Pihak Pengadilan Tertinggi India juga menuntut sebuah rencana rinci untuk melindungi lokasi bersejarah tersebut. Sebab, Taj Mahal kini dalam bahaya.
Hakim mengatakan kepada pemerintah negara bagian Uttar Pradesh untuk membuat peraturan yang menguraikan rencana perlindungan keajaiban dunia itu, yang harus diterbitkan dalam waktu satu bulan.
Sudah ada upaya intervensi untuk menyelamatkan kemilau Taj Mahal, termasuk menggunakan semburan lumpur untuk menghilangkan noda dari batu marmer. Kendati demikian, hal itu gagal menahan warna bangunan ikon itu tetap putih sebagaimana mestinya.
Saksikan juga video tentang Taj Mahal berikut ini:
Bangunan Bersejarah
Taj Mahal dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai makam untuk istri tercintanya Mumtaz Mahal. Wanita itu meninggal saat melahirkan pada 1631.
Bangunan bersejarah tersebut menarik perhatian para pemimpin dunia dan bangsawan, termasuk Putri Diana. Saat itu pada tahun 1992, ia pernah berfoto sendirian di sebuah tempat duduk marmer.
Duke dan Duchess of Cambridge juga pernah duduk di bangku yang sama, pada akhir tur kerajaan selama sepekan di India pada April 2016.
Pasangan aktris Hollywood Catherine Zeta-Jones dan Michael Douglas juga pernah berpose di luar monumen terkenal itu, bersama dengan anak-anak mereka, Dylan dan Carys, pada Desember tahun 2017 lalu.
Pada tahun 2016 tercatat hampir 6,5 juta orang mengunjungi monumen yang terletak di Kota Agra, di tepi Sungai Yamuna di utara Uttar Pradesh. Namun Januari 2018, pemerintah mengumumkan rencana untuk membatasi jumlah pengunjung untuk mengurangi kerusakan pada bangunan.
Siapa pun yang ingin melihat ruang bawah tanah utama, yang berisi makam marmer bertakhta batu semimulia, juga harus membayar tiket yang lebih mahal.
Kini restorasi bangunan telah berjalan di tahun keempat, meninggalkan perancah menempel ke bagian eksterior. Upaya perbaikan bahkan harus dimulai di kubah yang mengesankan banyak orang.
Advertisement