Sukses

Ini 5 Hal yang Akan Terjadi Jika Amerika Serikat Bangkrut, Separah Apa?

Ini 5 skenario yang akan terjadi jika Amerika Serikat mengalami kebangkrutan. ada efeknya bagi dunia?

Liputan6.com, Washington, DC - Siapa sangka jika negara sekelas Amerika Serikat pernah mengalami masalah ekonomi yang pelik. Hal itu pernah terjadi pada 1929 - 1939, menandai sebuah era 'The Great Depression' dalam alur sejarah Negeri Paman Sam.

Pada 2008, Amerika Serikat pun pernah kembali mengalami resesi dan inflasi, yang memberikan dampak besar, tak hanya bagi dalam negeri namun juga perekonomian luar negeri.

Sekarang, bayangkan jika fenomena kebangkrutan seperti pada era The Great Depression kembali terjadi pada masa kini, ketika perekonomian Amerika Serikat termasuk sebagai salah satu yang berpengaruh di dunia -- bahkan mata uang dolar AS digunakan sebagai salah satu world currency saat ini.

Lantas apa dampaknya jika, pada saat ini juga, Amerika Serikat mengalami The Great Depression seperti pada masa lalu, atau lebih buruk lagi, kebangkrutan?

Dari sejumlah contoh, berikut 5 hal yang akan terjadi jika AS bangkrut, seperti Liputan6.com kutip dari Toptenz, Senin (12/2/2018).

2 dari 6 halaman

1. Simpanan Uang di Bank Akan Tandas

Pada era The Great Depression 1929 - 1939, bank di Amerika Serikat terpaksa tutup usai banyak orang berbondong-bondong menarik uang mereka untuk membeli kebutuhan barang kebutuhan pribadi -- di mana pada saat itu, inflasi juga tengah terjadi.

Pada akhirnya, uang yang telah ditarik oleh para nasabah tak berarti apa-apa dan cukup untuk melakukan transaksi pembelian. Kejadian serupa pernah terjadi pada resesi ekonomi AS medio 2008-an. Namun, dapat diatasi ketika pemerintah pusat memberlakukan skema 'penyelamatan', dengan mengucurkan dana bantuan kepada bank di AS.

Bayangkan jika kebangkrutan serupa, dengan skala yang lebih massif kembali terjadi. Ditambah lagi mengingat, sejumlah besar bank di AS telah tumbuh berkembang sejak resesi 2008.

Maka, jika peristiwa serupa kembali terjadi, maka, diprediksi, Federal Reserve AS tak akan mampu menetapkan skema penyelamatan terhadap bank-bank tersebut. Dan, kerugian yang akan dialami akan sangat besar, baik bagi dalam negeri maupun luar negeri.

3 dari 6 halaman

2. Barter

Tanpa sistem ekonomi yang stabil atau jika terjadi resesi dan inflasi, uang fisik seperti yang kenal saat ini hanyalah secarik kertas dan sekeping logam tanpa arti intrinsik, terkhusus dalam proses transaksi. Begitulah kondisi yang terjadi di semua negara yang mengalami permasalahan ekonomi, termasuk Amerika Serikat sekalipun -- bercermin pada resesi ekonomi AS periode 2008-an.

Lantas, sebagai salah satu solusi insidental, sejumlah warga AS pada resesi 2008-an memberlakukan kembali sistem transaksional kuno, yakni barter.

Pada periode yang sama, perusahaan Amerika Serikat juga meningkatkan penggunaan barter untuk transaksi barang dan jasa, hingga diketahui senilai US$ 16 miliar.

Menurut Reason.com, pada bulan Januari 2008 halaman barter Craigslist.com telah meningkat seratus persen. Sekarang bayangkan jika yang terjadi dalam waktu dekat adalah bangkrut nasional, bukan sekedar resesi. Maka diprediksi, metode transaksi barter mungkin akan kembali terjadi.

4 dari 6 halaman

3. Properti Publik atau Milik Negara Terpaksa Dijual

Dalam novel laris Albert Brooks berjudul '2030', ia mengilustrasikan skenario di mana, setelah gempa dahsyat yang sangat mengejutkan di Los Angeles, Amerika Serikat yang bangkrut tak mampu untuk membayar renovasi kota tersebut dan harus membiarkan kontraktor China datang untuk memperbaikinya -- dengan imbalan, Los Angeles harus menjadi bagian dari Tiongkok selama 50 tahun.

Skenario ekstrem seperti itu, di mana kota diperjual-belikan untuk menutup utang atau menjadi solusi permasalahan ekonomi, memang sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Namun, bukan tak mungkin jika pemerintah suatu negara yang bangkrut menjual atau menjadikan salah satu propertinya yang sebagai solusi atas permasalahan ekonomi yang melanda.

Menurut Toptenz yang mengutip laman Westcoastbk, pada 1990-an, Amerika Serikat sempat menutup pangkalan militer yang diduga kuat dilakukan untuk menutup utang anggaran militer mereka.

Sementara itu, AS yang kaya akan sumber daya tambang mineral di darat dan lepas pantai -- yang diperkirakan bernilai sekitar US$ 128 triliun -- bisa dan cukup menjual salah satu aset mereka untuk menutup utang luar negeri.

5 dari 6 halaman

4. Meminjam Uang ke Bank Dunia

Jika pemerintahan suatu negara tidak ingin mengambil risiko mempermalukan diri sendiri dengan menjual tanah atau hak mineral AS untuk melunasi utang, mereka mampu mengajukan dana bantuan atau talangan kepada Bank Dunia atau Dana Moneter Internasional.

Banyak negara telah melakukan peminjaman tersebut, seperti Azerbaijan, Nigeria, dan Indonesia merupakan beberapa contoh.

Maka, bukan tak mungkin jika negara sekaliber AS meminjam uang ke Bank Dunia jika pemerintahan mereka mengalami kebangkrutan.

6 dari 6 halaman

5. Melonjaknya Angka Kejahatan

Tidak mengherankan jika pemerintahan suatu negara yang bangkrut mengalami kemunduran besar dalam keamanan mereka karena tidak dapat menjalankan penegakan hukum mereka.

Sekarang tambahkan situasi itu dengan publik yang marah karena kehilangan tabungannya serta cemas karena ini adalah situasi yang sangat asing, dan berpotensi menjadi kondisi di mana sumber daya vital seperti minyak dan makanan tidak akan bisa diakses.

Maka diprediksi, angka kejahatan akan mengalami peningkatan.

Contohnya pada 2013, kota San Bernardino, California melihat kenaikan angka pembunuhan sebesar lima puluh persen usai menyatakan bangkrut.

Meski contoh itu hanya sebuah kota, bukan tak mungkin jika kondisi yang sama terjadi pada sebuah negara yang bangkrut.