Sukses

Survei 170 Ahli Politik: Donald Trump Presiden AS Terburuk dalam Sejarah

Sebanyak 170 ilmuwan di bidang politik Amerika memilih Donald Trump sebagai presiden terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Liputan6.com, Washington, DC - Sebanyak 170 ilmuwan di bidang politik Amerika memilih Donald Trump sebagai presiden terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Menurut 2018 Presidents & Executive Politics Presidential Greatness Survey, posisi Donald Trump bahkan berada di bawah Presiden Richard Nixon. Sementara itu Abraham Lincoln menempati urutan teratas.

Dikutip dari Independent, Rabu (21/2/2018), studi yang dilakukan setiap empat tahun itu, meminta para ahli untuk menilai kehebatan presiden pada skala 0 sampai 100 -- angka 100 paling hebat, 50 rata-rata, dan 0 untuk kegagalan total.

 

Donald Trump muncul dengan skor rata-rata 12,34, mendepak posisi James Buchanan, presiden AS yang membawa AS ke dalam Perang Saudara.

Sementara itu Barack Obama naik 10 posisi -- hingga ke urutan 8 -- sejak survei itu terakhir kali dilakukan pada 2014. Posisi George W Bush juga naik, yakni sebanyak lima peringkat menjadi posisi 30.

 

2 dari 3 halaman

7 Presiden yang Menempati Peringkat Teratas

Di sisi lain, Bill Clinton turun lima peringkat dan menduduki posisi 14. Sementara itu Andrew Jackson turun enam peringkat, kemungkinan karena meningkatnya perhatian atas bagaimana ia memperlakukan suku asli Amerika.

Meski sejumlah posisi ada yang bergeser, presiden yang menempati posisi tujuh teratas masih sama. Mereka adalah Abraham Lincoln, George Washington, Franklin Delano Roosevelt, Theodore Roosevelt, Thomas Jefferson, Harry Truman, dan Dwight Eisenhower.

Sementara itu lima terbawah di tempati oleh Donald Trump, Andrew Johnson, Franklin Pierce, William Harrison, dan James Buchanan.

3 dari 3 halaman

Trump, Presiden yang Paling Memecah Belah

Peneliti Brandon Rottinghuas dari University of Houston dan Justin Vaughn dari Boise Stat University mengatakan, survei tersebut mereka lakukan terhadap 170 ahli ilmu politik. Dari ahli tersebut, 57,2 persen merupakan Demokrat, 12,7 persen Republikan, dan 27,1 persen independen.

Meski Republikan dan Demokrat memandang sejumlah presiden dengan berbeda, misalnya antara Obama dan Bush, mereka memiliki pandangan yang hampir sama untuk Trump.

Satu area di mana Trump menempati posisi teratas adalah di bagian "paling memecah belah".

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Â