Liputan6.com, Tokyo - Jepang dan India menyepakati kerja sama pembangunan teknologi kecerdasan buatan, yang nantinya akan diaplikasikan pada robot militer untuk memperkuat masing-masing basis pertahanannya.
Dilansir dari Express.co.uk pada Kamis (22/2/2018), kerja sama tersebut merupakan jawaban kedua negara atas perluasan pengaruh China di Asia dan ancaman program nuklir Korea Utara, yang diprediksi mampu memicu Perang Dunia III.
Ketegangan di kawasan terkait telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir, di mana Amerika Serikat (AS) dan China, sama-sama meningkatkan kapasitas pangkalan militernya di sekitar Laut China Selatan.
Advertisement
Hal itu kian diperparah dengan gaung ancaman program nuklir Korea Utara yang menyasar, tidak hanya AS, namun juga negara-negara tetangganya, seperti Korea Selatan dan Jepang.
Baca Juga
Sebagai tanggapan atas risiko Perang Dunia III di kawasan Asia Pasifik, Jepang dan India membentuk sebuah kelompok kerja yang bertugas mengembangkan pembaruan teknologi nuklir dan robot, di mana di dalamnya turut menyinggung isu kecerdasan buatan.
Menteri Luar Negeri Jeoang, Kentaro Sonoura, mengatakan: "Anda akan menyaksikan peningkatkan kerja sama bilateral kami dalam membangun senjaha tak berawak dan robot."
Bentuk konkret kerja sama tersebut, menurut Sonoura, akan segera dilakukan dalam waktu dekat, yakni paling cepat akhir Februari mendatang.
Ditambahkan oleh Sonoura, bahwa sebelum eksekusi, kedua negara berkeinginan agar aturan kerja sama terkait dikabarkan secara transparan kepada publik.
Setelahnya, pembangunan infrastruktur akan dilaksanakan sesuai dengan standar global, di mana keduanya berjanji untuk mengembangkan hal terkait demi tujuan perdamaian. termasuk upaya menghindari Perang Dunia III terjadi.Â
Â
Simak video menarik tentang prediksi lima negara yang paling aman untuk menghindari Perang Dunia III berikut:
India dan China Terus Bersitegang
Pembahasan mengenai kerja sama di atas telah dimulai, bersamaan dengan rencana India meluncurkan fase kedua kampanye 'Make In India' di bulan Maret. Kampanye teranyar itu akan fokus pada pengembangan teknologi robot, kecerdasan buatan, genomik, dan energi terbarukan.
Sebuah sumber dari Pusat Penelitian Kecerdasan Buatan India mengatakan: "Tujuannya -- kerja sama Jepang dan India -- adalah untuk melengkapi angkatan bersenjata kami dengan sistem yang mandiri, mudah beradaptasi, dan minim kesalahan."
Sementara itu, hubungan diplomatik antara India dan China tengah memanas dalam setahun terakhir.
Pada 2017 lalu, China dan India sempat terlibat ketegangan di Doklam, sebuah lembah kecil yang menjadi perbatasan kedua negara dan Bhutan.
Ketegangan tersebut bermula dari tuduhan Bhutan kepada China, yang dianggap membangun jalan secara sepihak di sana.
China yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Bhutan, membantah tuduhan tersebut, dan mengklaim Doklam sebagai bagian dari wilayah kekuasaannya.
Di saat yang sama, India mengirim pasukan ke kawasan Doklam sebagai pertahanan terhadap kemungkinan invasi China. Namun, hal itu justru dianggap sebagai upaya agresi oleh China.
Akibatnya, ketegangan kedua negara pun memuncak di akhir Agustus, di mana masing-masing negara mengancam akan menarik duta besarnya.
Advertisement