Sukses

Anjing Ini 11 Tahun Duduk di Samping Makam Majikan

Kini, anjing setia tersebut tak perlu berpanas-panasan duduk di samping makam majikan. Karena ia dilaporkan telah mati. Berikut ini kisah harunya.

Liputan6.com, Buenos Aires - Sungguh malang nasib anjing di Argentina bernama Capitan .ini Selama 11 tahun terakhir ia merasa kesepian lantaran sang majikan sudah meninggal dunia.

Kesetiaannya tak perlu diuji lagi. Sebab, setiap hari selama 11 tahun Capitan selalu berada makam majikannya.

Kini, anjing setia tersebut tak perlu berpanas-panasan duduk di samping makam majikan. Karena ia dilaporkan telah mati.

Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (23/2/2018), sang majikan yang bernama Miguel Guzman pertama kali membeli Capitan sebagai hadiah ulang tahun anak perempuannya.

Sejak Guzman meninggal, Capitan tiba-tiba hilang. Pihak keluarga Guzman mengira jika anjing itu sudah menemukan tempat tinggal yang baru.

Namun pada tahun 2007, saat satu keluarga berziarah ke makam Guzman. Tiba-tiba mereka kaget karena melihat ada Capitan di sana.

Mereka semakin terkejut saat mengetahui bahwa selama ini, Capitan tinggal di area kompleks pemakaman dan selalu duduk di samping makam Guzman setiap hari.

Veronica, janda dari Guzman mengatakan bahwa ia telah mencari keberadaan Capitan sejak suaminya meninggal. Namun, semua sia-sia, ia tak pernah menemukan anjing itu.

"Kami sudah berusaha mencarinya, namun ia lenyap. Saya pikir ia sudah mati," ujar Veronica.

"Saat kami datang untuk berziarah, Capitan melihat kami sambil mendekat lalu ia menggongong dan meratap, seolah-olah ia sedang menangis," tambahnya.

Veronica mengaku, ia dan keluarga tak pernah membawa anjing itu ke pemakaman, sehingga hal ini menjadi misteri bagaimana bisa anjing itu menemukan makam majikannya.

2 dari 2 halaman

Persahabatan Anjing Buta

Anjing memang dikenal sebagai hewan yang setia. Tak hanya terhadap manusia, kesetian mereka juga terjadi antar sesama. Salah satunya adalah kisah dua ekor anjing berikut.

Maddison dan Lily telah membuktikan betapa pentingnya persahabatan selama hidup di dunia. Keduanya adalah anjing yang sudah berteman sejak lama.

Pada usia enam tahun, Lily mengalami kebutaan. Hidupnya begitu terpuruk dan hampir depresi. Tak lama setelah kehilangan penglihatannya, Maddison datang sambil mengusap tubuh Lily sebagai perwujudan kasih sayangnya kepada sang sahabat.

Kini, kehidupan Lily berjalan seperti sediakala. Ia berlari dan bermain bersama Maddison. Meski matanya tak mampu melihat, Maddison selalu berada di samping Lily dan menjadi mata bagi dirinya.