Liputan6.com, Jakarta - Berpikir berlebihan atau overthinking bisa jadi kebiasaan buruk apabila mendera otak manusia secara terus menerus dan berkelanjutan.
Pasalnya, situasi ini menyebabkan seseorang kerap memikirkan hal-hal yang belum tentu bermanfaat.
Overthinker (orang yang gemar berpikir berlebihan) umumnya selalu mengulangi percakapan yang mereka lakukan kemarin, menebak-nebak setiap keputusan yang mereka buat, atau membayangkan bencana terjadi di setiap hari.
Advertisement
Berpikir berlebih juga cenderung mencegah manusia untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dan terkadang memunculkan malapetaka bagi suasana hati. Kebiasaan ini kerap melibatkan dua pola pikir destruktif, yaitu merenung dan tak henti-hentinya mengkhawatirkan sesuatu.
Rasa khawatir akan menggiring seseorang kepada hal-hal negatif tentang masa depan atau apa yang akan terjadi nanti.
Mengubah pola pikir destruktif menjadi tantangan tersendiri untuk seseorang. Manusia bisa melatih otaknya untuk berpikir secara berbeda dan konsisten.
Berikut adalah lima cara untuk menghentikan berpikir berlebihan, seperti dikutip dari Inc.com, Selasa (27/2/2018).
1. Berhenti Melamun
Overthinking bisa menjadi kebiasaan yang tidak Anda sadari, contohnya saja saat tiba-tiba Anda melamun.
Mulailah untuk memperhatikan cara berpikir Anda dan menyadari bahwa pikiran Anda kosong ketika melamun, sehingga Anda bisa cepat sadar dan tidak larut untuk memikirkan sesuatu secara berlebih.
Selain melamun, mengulang sebuah kejadian di dalam pikiran juga bisa menyeret Anda ke dalam overthinking. Saat hal itu terjadi, Anda akan mengkhawatirkan sesuatu. Itu tandanya pikiran Anda sedang tidak produktif.
Â
Advertisement
2. Fokus pada Solusi
Selalu arahkan pikiran Anda ke "jalan keluar", sehingga masalah bisa dipecahkan dengan tepat dan segera mungkin. Jika Anda merasa masalah tersebut bisa dikendalikan, maka langkah berikutnya adalah Anda harus bisa mencegahnya terulang kembali.
Beranikan diri Anda untuk mengambil beberapa opsi, berjaga-jaga apabila solusi pertama tak berjalan sesuai rencana. Anda masih punya planning kedua dan ketiga.
Fokuslah pada hal-hal yang dapat Anda kontrol, seperti sikap dan usaha Anda.
Jika menyangkut sesuatu yang tidak dapat Anda kontrol, seperti bencana alam, pikirkan strategi yang dapat Anda gunakan untuk mengatasinya.
3. Tantang Pikiran Anda
Manusia umumnya mudah terbawa pikiran negatif. Jadi sebelum Anda menyimpulkan bahwa melewatkan satu deadine atau tenggat waktu pekerjaan kantor bisa membuat Anda dipecat, maka di situlah Anda sedang dikuasai oleh overtthinking.
Ingat juga bahwa emosi bisa mengganggu kemampuan Anda untuk melihat situasi secara obyektif.Â
Advertisement
4. Refleksikan Pikiran
Memendam masalah terlalu lama bisa membuat Anda menjadi pribadi yang tidak produktif, namun problematika ini bisa dibantu dengan cara melakukan refleksi singkat.
Luangkan waktu 20 menit untuk "me time" dalam jadwal harian Anda. Selama periode itu, biarkan diri Anda larut dalam renungan atau memikirkan apa pun yang Anda inginkan.
Bila telah usai, pindahlah ke tempat lain dan lakukan hal yang membuat hati Anda senang.
5. Pelajari Keterampilan Menguasai Pikiran
Orang bijak berkata, tak mungkin mengembalikan waktu yang telah berlalu dan jangan mengkhawatirkan tentang apa yang akan terjadi esok hari, sebab Anda hidup di waktu sekarang.
Apabila Anda terampil untuk menguasai pikiran Anda sendiri, maka Anda bisa memberika perhatian terhadap apa yang Anda lakukan sekarang dan lebih fokus pada apa yang Anda kerjakan.
Sama seperti keterampilan lainnya, menguasai pikiran membutuhkan latihan dan seiring berjalannya waktu, hal itu bisa membantu mengatasi overthinking.Â
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement