Liputan6.com, Wellington - Seorang pria berusia 27 tahun asal Selandia Baru ditemukan meninggal akibat sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh bola golf.
Dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (28/2/2018), kejadian bermula ketika Jaden Goldfinch-Booker sedang main golf dengan beberapa teman dekatnya di Queenstown, Selandia Baru.
Saat itu, ia berdiri tak jauh dari titik lubang bola. Tiba-tiba, sebuah bola melayang dan menghantam bagian kepalanya.
Advertisement
Baca Juga
Tak diketahui secara pasti, dari arah mana bola golf itu berasal. Akibat insiden tersebut, Jaden tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.
Setiba di sana, Jaden dinyatakan koba dan dirawat di unit perawatan intensif sejak 17 Februari lalu hingga akhirnya meninggal dunia.
Sepupunya yang bernama Callum Macbeth mengatakan, Jaden adalah tipe pria yang selalu punya waktu untuk keluarga dan teman.
"Dengan senyumannya yang nakal dan punya gaya humor tinggi, Jaden selalu bisa jadi pribadi yang hebat," ujar Macbeth.
"Kami semua sangat merindukannya," tambahnya.
Sang pacar yang bernama Dominique Fry, menyampaikan sebuah pesan yang amat memilukan lewat akun Facebook pribadi miliknya.
"Sayangku, aku akan mencintaimu hingga aku mati," tulis Fry.
Â
Tewas Karena Kipas Angin
Sebelumnya, seperti dilansir dari AsiaOne, seorang pria berumur 44 tahun di Bangkok harus meninggal karena hipotermia. Hal ini disebabkan oleh tiga kipas yang dinyalakan sekaligus untuk menemani dia tidur.
Pria ini menyalakan kipas angin sebelum tidur pada Kamis malam hari. Namun, di pagi hari suhu di Distrik Muang, Chaiyaphum, mengalami penurunan. Sehingga terjadilah sebuah tragedi yang fatal. Ia tewas kedinginan.
Setelah jasad Sobthawee Boonkua ditemukan di rumah keluarganya di Tambon Nai Muang, Kepala Polisi Thanasit Apiboonworaset dari Distrik Muang Chaiyaphum, bersama dengan petugas medis dan petugas darurat menyisir lokasi kejadian pada pukul 8.30 pagi waktu setempat.
Kakak laki-laki dari korban, Saravuth Boonkua mengatakan bahwa adiknya sedang tinggal di rumahnya untuk merawat ibu mereka, Udom Boonkua, yang berumur 86 tahun.
Dia juga mengatakan, Sobthawee dalam keadaan sehat, tidur dengan tiga kipas angin menyala dan mengarah langsung kepadanya. Sobthawee tak tahu jika suhu udara bisa menurun saat malam hari di Chaiyaphum.
Petugas medis yang bekerja mengatakan bahwa Sobthawee meninggal terkena hipotermia karena badannya tidak mampu menyesuaikan suhu yang tiba-tiba menjadi dingin dan menjadi kaget karenanya.
Keluarga sudah menerima kepergian Sobthawee dan akan membawa jasadnya untuk upacara keagamaan.
Advertisement