Liputan6.com, Taipei - Masyarakat Taiwan heboh dan panik pada Selasa 27 Februari 2018 waktu setempat, mengetahui tisu toilet langka di pulau itu. Mereka pun diminta tenang oleh perdana menteri.
Kepanikan itu diduga dipicu oleh spekulasi kenaikan harga yang akan segera terjadi.
Baca Juga
Aktor Taiwan Derek Chang Kenang Momen Mendonorkan Hati untuk Ayahnya saat Masih Usia 21, Jadi Titik Balik Keakraban Mereka
Taiwan Klaim Deteksi Keberadaan Balon China, Pertama Kalinya Sejak April
TETO Rayakan 48 Tahun Kehadiran Taiwan Technical Mission di Indonesia, Dorong Kolaborasi Bidang Pertanian
Selain itu juga karena rak yang biasanya ditumpuk dengan tisu toilet, tisu dapur dan tisu kotak terlihat kosong di banyak hipermarket dan supermarket saat warga hendak memborong.
Advertisement
Peritel online utama di Taiwan juga melaporkan sudah kehabisan stok, termasuk PChome yang kabarnya menjual lima juta bungkus tisu toilet dalam tiga hari.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak panik dan tidak terburu-buru untuk membeli," kata Perdana Menteri William Lai seperti dikutip dari Asia One, Rabu (28/2/2018).
"Pasokan sudah mencukupi dan semua orang bisa membeli tisu toilet," imbuhnya.
Pembeli mulai panik setelah hipermarket besar di Taiwan menginformasikan bahwa produsen tisu toilet akan menaikkan harga 10 sampai 30 persen mulai pertengahan Maret. Alasannya karena kenaikan harga pulp internasional.
Â
Â
Saksikan juga video tentang tisu berikut:
Penyelidikan
Fair Trade Commission mengatakan telah menyelidiki masalah tersebut. Mereka sudah bertemu dengan perwakilan dari tiga pemasok utama tisu toilet dan lima peritel teratas, untuk memperingatkan mereka terhadap penetapan harga.
Kondisi tersebut memicu kemarahan netizen yang menuduh pemerintah mengabaikan penetapan harga oleh produsen.
"Pemerintah tidak akan menaruh perhatian jika orang tidak mempermasalahkan tisu toilet. Pemerintah payah, baru mengatakan penetapan harga ilegal karena media melaporkannya," tulis salah satu kritik di situs Apple Daily.
Advertisement