Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Selasa 27 Februari 2018 pagi waktu setempat, Stand KBRI dan Toko Buku Gramedia dikunjungi oleh Menteri Komunikasi Brunei Darussalam, Awang Abdul Mutalib, dalam rangka pembukaan resmi “Brunei Book Fair and Empowering Reading Culture Carnival 2018" di Stadium Indoor Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan.
Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Kamis (1/3/2018), pameran ini berlangsung selama 10 hari dari tanggal 27 Februari 2018 – 8 Maret 2018 dan dibuka untuk umum dari jam 09.00 sampai jam 21.00.
Baca Juga
Saat mengunjungi stand KBRI di Brunei, perhatian Awang Abdul Mutalib langsung tertuju pada buku berjudul "Indonesian Songket: Golden Yarn Weaving the Tradition".
Advertisement
“Ini buku tentang Songket Indonesia?" tanya Awang Abdul Mutalib saat berada di stand KBRI yang ditata dengan konsep ruang baca perpustakaan dan memajang koleksi perpustakaan KBRI Bandar Seri Begawan.
Sejurus kemudian, KUAI RI Arko Hananto Budiadi menjelaskan isi buku kepada Awang Abdul Mutalib​ yang tampak menyimak sambil asyik membolak-balik halaman buku terbitan Kementerian Pariwisata itu.
Masih dengan bersemangat mencari tahu tentang buku-buku Indonesia, Awang Abdul Mutalib dibawa mengunjungi stand Toko Buku Gramedia yang terletak di sebelah stand KBRI di pameran buku di Brunei itu. Ia secara spontan menunjuk buku-buku resep masakan Nusantara yang dipajang di atas meja display.
"Ini resep masakan Indonesia? Saya suka sekali," sambil mengambil sebuah buku berjudul "Dapur Indonesia: 300 resep masakan popular Indonesia" karya Yasa Boga dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
"Saya tidak bisa masak tapi suka sekali masakan (Indonesia)," lanjutnya sambil menambahkan bahwa buku resep itu akan diberikan untuk istrinya supaya bisa dipratikkan di rumahnya.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Menarik Perhatian Menteri Agama Brunei
Tidak lama berselang, Menteri Agama Brunei Darussalam Ustaz Hj Awg Badaruddin juga mengunjungi stand KBRI.
Sama dengan Awang Abdul Mutalib, Pehin Badaruddin tampak tertarik dengan buku-buku Indonesia dan kemudian berbincang akrab dengan dengan KUAI RI tentang buku-buku yang ada. Perhatiannya kemudian beralih ke buku novel "Negeri 5 Menara" karya Ahmad Fuadi dan terbitan Gramedia.
Ketertarikannya semakin menjadi saat disebutkan bahwa buku itu adalah karya alumni Pesantren Modern Gontor. Badaruddin sendiri dikenal sangat mengikuti berita tentang Indonesia, khususnya perkembangan dunia Islam di Tanah Air. Jadi sudah pasti pernah mendengar tentang Pesantren Modern Gontor yang terletak di Ponorogo, Jawa Timur itu.
Sementara itu, meski baru dibuka, banyak pengunjung yang terlihat mendatangi stand Toko Buku Gramedia. Salah satu pengungung ada yang langsung menanyakan apa ada buku terbaru karya Habiburrahman.
Menurutnya, dia sudah pernah membaca buku-buku Habiburrahman sebelumnya, "Ayat-ayat Cinta 1 dan 2".
Sementara itu, tampak serombongan ibu-ibu yang sibuk memilih buku-buku resep masakan. Tampaknya buku-buku resep menjadi salah satu primadona para pengunjung.
Pada pameran yang baru kali pertama ini diikuti, KBRI menggandeng Toko Buku Gramedia cabang Mall Ayani di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dengan menempuh perjalanan darat selama 27 jam menggunakan bis Damri melewati 3 negara, Gramedia membawa berbagai jenis dan puluhan judul buku.
Tidak kurang dari novel-novel karya para penulis terkenal Indonesia seperti Andrea Hirata, Habiburrahman, Tere Liye, Raditya Dika dan Pidi Baiq menghiasi rak display kategori novel. Sementara itu, di atas meja nampak berjajar buku-buku bacaan anak seperti dongeng anak, cara belajar membaca dan berhitung, serta ensiklopedia anak.
Di meja lainnya berjajar puluhan buku resep masakan, gaya hidup sehat, cara bertani dan berternak serta fashion.Â
Advertisement